Neon Box Potensi Daerah Disoal

Jumat 14-01-2011,07:39 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON - Alih-alih membuat suatu terobosan, pilihan Pemkot Cirebon menghadirkan neon box berisi gambar-gambar bagian dari potensi daerah, di sebelah selatan area Balaikota (balkot), dikritisi sejumlah pihak. “Entah apa maksud pemkot memasang neon box di situ. Bukankah mestinya informasi mengenai segala potensi daerah Kota Cirebon dipublikasikan di tempat-tempat terbuka dan pusat keramaian?” kata jurnalis ANTV yang kerap mampir ke pressroom Balaikota, Adieb Ahsani. Adieb menyarankan, lebih baik neon box tersebut dipasang di seputaran Pusat Grosir Cirebon (PGC), di stasiun, atau di titik strategis pusat wisatawan berkonsentrasi saat mengunjungi Kota Cirebon. Menurutnya, walau ada pihak dari luar Cirebon yang datang ke balaikota pada waktu tertentu, namun lebih sering orang Cirebon dan pegawai pemkot sendiri yang beraktivitas di balkot. Artinya, informasi yang menempel di neon box tersebut tidak tepat sasaran. Karena warga Cirebon dan pegawai pemkot jelas sudah tahu dan hafal di luar kepala tentang yang disampaikan di neon box. “Aneh, pegawai pemkot suruh lihat potensi daerahnya sendiri,” ujar Adieb tak habis pikir. Senada diungkapkan jurnalis Metro TV, Abdul Jalil Hermawan, yang mengkritisi bagian dalam gambar salahsatu neon box memunculkan kantor kecamatan dan markas kodim. Ia tersenyum sinis, dan geleng-geleng kepala, sebab menurutnya kantor kecamatan dan kodim di satu daerah merupakan kelengkapan tata pemerintahan daerah tersebut. “Ya ampun, masak kecamatan dan kodim jadi potensi daerah, itu kan di tiap daerah memang ada,” tuturnya. Seorang mahasiswa yang biasa menggelar demonstrasi di balkot, Faturrohman, juga menyatakan keheranan dengan adanya neon box potensi daerah itu. Ia menyebut pemerintahan Subardi-Sunaryo, termasuk perangkat di bawahnya yang bertugas di balkot, mengalami disorientasi visi dan misi pemerintahan. “Kelihatan Pak Walikota dan jajarannya kebingungan dalam mengelola Kota Cirebon. Buktinya, hal sepele tentang potensi daerah saja tidak dipahami komprehensif, asal saja,” tegasnya. Faturrohman menduga pembuatan neon box sekadar menghamburkan anggaran dengan pengadaan proyek yang tak jelas manfaatnya apa. “Proyek neon box seperti proyek pembuatan pagar Gedung Wanita saja. Memboroskan uang rakyat tanpa tujuan jelas,” ucapnya. Sumber Radar menyebutkan, anggaran proyek pembuatan neon box potensi daerah menghabiskan ratusan juta rupiah, benarkah? Kabag Umum Pemkot Cirebon, Taufan Bharata menjelaskan, pembuatan neon box itu merupakan bagian dari proyek penataan pagar bagian selatan balkot pertengahan 2010 lalu. “Tidak, anggaran proyeknya tidak segitu. Hanya di bawah seratusan juta, bahkan mungkin di bawah Rp90 juta,” katanya. Tujuan pembuatan neon box potensi daerah, terang Taufan, karena pihaknya ingin mengembangkan peluang positif wisata government (pemerintahan) bagi siapa saja yang melakukan kunjungan ke balkot. Ia menyebutkan, tiap waktu tak sedikit pelajar, mahasiswa, peneliti, bahkan turis asing datang ke balkot. Diharapkan dengan melihat neon box potensi daerah, mereka tertarik melihat langsung lokasi-lokasi yang ditunjukkan gambar. “Dibilang salah tempat, tidak juga ya. Karena kami memang berencana membuat yang serupa di banyak titik keramaian di Kota Cirebon. Ini baru proyek tahap awal,” tandasnya. (ron)

Tags :
Kategori :

Terkait