1 U-19 v PON Jateng 0,Janji Main Cantik Gagal

Selasa 11-02-2014,10:13 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SOLO - Permainan anak-anak Garuda Jaya bisa dibilang gagal memberikan permainan lincah yang sudah dijanjikkan. Mereka gagal bermain lepas dari kaki ke kaki yang biasa mereka pertunjukkan, tadi malam. Bertanding kontra tim Pra PON Jawa Tengah di Stadion Manahan Solo, Garuda Jaya –sebutan Timnas U-19- hanya bisa menang tipis 1-0 atas Danur Jenah dkk. Sejak babak pertama, permainan Evan Dimas cs memang kurang bisa bergerak bebas di lini tengah hingga lini belakang tim Pra PON. Bermain dengan kekuatan terbaik, macam Maldini Pali, Muchlis Hadi Ning Saefulloh, hingga Ilham Udin Armaiyn, ternyata tidak berhasil memagang kendali dengan mudah. Maldini Pali berhasil membuka skor di menit ke-27 melalui sontekan dari assist Evan Dimas Pramono Sebenarnya, Garuda Jaya berpeluang untuk menambah gol. Sayang, banyak peluang mentah untuk berbuah tambahan gol. Mulai dari tendangan Evan Dimas hingga Muchlis yang melenceng jauh dari pusat sasaran gawang pra PON yang dijaga oleh Ega rizki. Disisi lain, tim pra PON yang dikomandoi oleh Danur Jenar gagal berhasil menghidupkan serangan. Strategi parkir bus tim Pra PON memang membuat mereka berhasil menyelamatkan keamanan gawang mereka untuk tidak gampang dikoyak Evan Dimas cs ataupun sampai kebobolan lagi untuk kali kedua. Masuknya mantan striker Persis musim lalu Bagus Setya di babak kedua pun tidak bisa membuahkan hasil. Bahkan pemain bernomor punggung 99 ini sama sekali minim membuat peluang. \"Hasilnya menurut saya lumayan bagus, tidak ada penurunan permainan. Saya harap masyarakat bisa sedikit bersabar. Jika ibarat rumah, kita ini tengah membangun pondasinya. Nanti komposisi bentuk tembok akan kita cari, soalnya saat ini kita tengah mencari batu-batu tersebut untuk bisa mengkokohkan rumah tersebut,\" ungkap Pelatih Timnas U-19, Indra Safri. Indra mengakui titik masalah di timnya. Yang harus segera dibenahi adalah pada sisi pola penyerangan. \"Kita masih bisa main bagus di lini satu (bek) ke lini dua (gelandang), tapi ketika masuk dari lini dua ke lini tiga (striker) kita gagal berkembang. Striker kita benar-benar tidak hidup tadi,\" tuturnya. \"Striker itu harus cerdas, sebenarnya banyak peluang yang seharusnya gol tapi ternyata tidak gol. Dari ball posession memang menang namun dari finishing kita kurang bagus hasilnya,\" terangnya. Gagal mengembangkan pola penyerangan, ternyata rancangan menunjuk penendang jarak jauhpun tidak berjalan sukses. \"Tendangan jarak jauh hanya Evan (Dimas) yang mulai berani coba-coba, yang lain belum berani melakukannya. Di sesi-sesi selanjutnya saya harus bisa menekankan percaya diri pemain untuk bisa berani melakukannya,\" ucapnya. Untungnya, ternyata ada satu nama di tim Pra PON yang masuk radar Timnas U-19 untuk dipanggil seleksi kembali. Pemain tersebut ialah bek kiri Pra PON, Ricky Fajrin Saputra. \"Ricky yang masuk catatan kita, dia sebenarnya pernah ikut seleksi bersama kita di Jogja. Tadi (kemarin) dia main cukup bagus,\" terangnya. Sementara itu, Pelatih Tim Pra PON Firmandoyo mengaku cukup senang walau timnya harus meraih kekalahan. \"Kami berterimakasih kepada Timnas (U-19) yang telah memberikkan pengalaman buat pemain kami. Semoga anak-anak bisa mengambil nilai plus dari hasil ini,\" tuturnya. (nik/mid)

Tags :
Kategori :

Terkait