INDRAMAYU – Sesuai dengan namanya, Islamic Center seharusnya bisa menjadi tempat syiar Islam melalui berbagai aktvfitas. Sayangnya, keberadaan Masjid Islamic Centre yang terletak di Jalan Soekarno Hatta tepatnya di depan SMAN 1 Indramayu kondisinya justru tidak seperti yang diharapkan. Melihat kondisi tersebut, Alumni Ika Dharma Ayu Progresif (Alif) Centre tergerak mendorong hidupnya kembali Islamic Centre melalui Program Studi Islam Progresif. Ketua Alif Centre, Iin Rohimin SAg mengatakan, sepinya Islamic Centre dengan kurangnya kegiatan dan dorongan dari pemerintah daerah, membuatnya tergugah untuk peduli dan mengangkat keberadaan Islamic Centre. “Rencana menghidupkan Islamic Centre ini berawal saat saya dan pihak DKM yang menginginkan adanya penguatan Islamic Centre,” ujarnya. Iin menambahkan, Islamic Centre harus dihidupkan, apalagi itu akan sesuai dengan visi Indramayu Remaja. Ia justru menyayangkan kalau Indramayu yang memiliki visi relijius namun justru tidak memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan Islamic Centre. Program awal rencananya adalah studi islam progresif, yaitu menilik kepada berbagai pelajaran Islami. Mulai dari mengaji hingga mendalami makna yang terkandung di dalamnya untuk kemudian diamalkan. “Peserta kegiatan ini yang pertama berasal dari sekolah-sekolah yang ada di perkotaan, yaitu dari SMP dan SMA dengan waktu pelaksanaan sebulan sekali,” jelasnya. Jika progresnya berjalan dengan baik, kegiatan akan dipadatkan jadwalnya hingga seminggu sekali dan bakal diikuti seluruh sekolah yang ada di kabupaten Indramayu. Sementara ketua DKM Masjid Islamic Centre, Ustad Makrus Maksum menjelaskan, kerja sama yang dilakukan dengan Alif Centre memang sangat baik. Makrus yang mengaku baru menjabat ketua DKM Desember 2012, ternyata mengetahui betul bahwa kondisi Islamic Centre memprihatinkan sejak tahun 2002. Meskipun ada kegiatan, namun semuanya terkesan tak lama hingga kembali sepi seakan tak ada yang peduli. Dikatakannya, pemerintah daerah seakan acuh dengan kondisi Islamic Centre. Karena tak ada anggaran yang dialokasikan kepada Islamic Centre, dan semua anggaran dipusatkan ke Masjid Agung. Padahal keberadaan Islamic Centre selain lebih tua, juga bisa menjadi pusat kajian Islam. “Tak ada anggaran pemerintah daerah untuk Islamic Centre, semua terposisi ke Masjid Agung. Padahal keberadaan Islamic Centre harus bisa menjadi pusat kajian Islami yang harus dikuatkan,” tandasnya. (oet)
Islamic Centre Kurang Perhatian
Selasa 11-02-2014,10:44 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :