Prihatin Kasus Perkawinan Anak, GPT Cirebon Edukasi Ibu-ibu di Losari

Senin 04-12-2023,18:27 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Maraknya fenomena perkawinan anak di Indonesia, menjadi keprihatinan tersendiri bagi kalangan pegiat. Apalagi, kasus tersebut mudah sekali ditemukan belakangan ini.

Berangkat dari keprihatinan itu, Gerakan Perempuan Tangguh (GPT) Cirebon bekerjasama dengan sejumlah Organiasai Pemberdayaan Perempuan, menggelar Talkshow dengan tema Stop Perkawian anak.

Acara talkshow dengan narasumber dari Koalisi  Perampuan Indonesia (KPI) dan Gerakan Perempuan Tangguh atau GPT bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat untuk memahami dampak negatif dari perkawinan, terutama kelangsungan generasi muda. 

"Acara talkshow yang di hadiri sebanyak 50 peserta dari berbagai latar belakang, terutama ibu-ibu rumah tangga Dilaksanakan di kedai Barayan Coffee Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon,  minggu 3 Desember 2023," kata Panitia Pelaksana Roikhatun, Senin (4/12/2023).

BACA JUGA:7 Jenis Kayu Bertuah dari Indonesia, Nomor 5 Bagus untuk Perdagangan, Nomor 6 Sangat Mahal

BACA JUGA:PSGJ Cirebon Kalahkan Persipo 3-1, Berikut Jadwal Lengkap Liga 3 Seri 1

Acara tersebut berlangsung meriah dengan antusias peserta yang cukup tinggi. Terutama dalam season dialog atau tanya jawab. "Terutama, bagi kaum ibu, mereka mempertanyakan risiko dan dampak buruk dari perkawinan anak dibawah usia yang ideal," tuturnya. 

Pemateri talkshow, Ketua Gerakan Perempuan Tangguh Hj Neneng Vera Amelia menjelaskan, dampak buruk dari perkawinan anak begitu beragam. Mulai dari masalah kesehatan Fisik dan Mental, terbastasnya pendidikan dan resiko tinggi komplikasi kehamilan pada anak perempuan.

"Pekawinan anak juga dapat memperpetuasi siklus kemiskinan dan membatasi perkembangan ekonomi masayarakat. Upaya pencegahan dan perlindungan terhadap anak perlu ditingkatkan untuk mengatasi dampak negatif ini," papar dia. (*) 

Kategori :