Tim Medis Ambil Sampel Darah Warga

Kamis 13-02-2014,10:12 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CINIRU- Setelah dilakukan pemetaan terhadap radius 200 meter dari titik lokasi yang terkena flu burung, kemarin (12/2) tim medis dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan Unpad melakukan pengambilan sampel darah dari beberapa warga di Dusun Buyut Saur Desa/Kecamatan Ciniru. Pengambilan darah warga dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penyebaran virus tersebut kepada manusia. Hasil tes darah menunggu dari lab di Bandung. Sebab, di Kuningan belum ada lab khusus. Pengambilan contoh darah ini bukan hanya kepentingan untuk Kuningan, namun juga untuk medis. “Pengambilan sampel darah ini bukan hanya untuk mengetahui apakah warga terinfeski atau tidak? Tapi ada hal yang penting, yakni kepentingan medis. Sebab, program pengambilan sampel darah ke manusia baru dilakukan pada November 2013,” beber Kadis DP3 (Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan) Kuningan Ir Bunbun Bundhiyasa kepada Radar, Selasa (12/2). Bubun menyebutkan, nanti akan diketahui apakah ada penyebaran dari hewan ke manusia ataupun dari manusia ke manusia. Ini yang akan dipelajari tim medis. Sehingga penelitian tersebut sangat penting dilakukan. Dengan pengambilan sampel dan diketahui penyebarannya mungkin akan diambil formula atau vaksin untuk penyebaran dari manusia ke manusia. Mengenai kapan hasilnya akan dipublikasikan hal tersebut menjadi kewenangan tim medis dari provinsi. Sementara itu, Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP3) Kuningan Suhyana menambahkan, program pengambilan sampel darah warga dilakukan di berapa tempat, terutama yang sudah terkana wabah flu burung. Ia juga menyebutkan, pada kesempatan itu tim dari DP3 juga kembali mengambil sampel darah dari enam ayam milik warga. “Kami besok juga masih akan datang ke sini karena belum beres. Sebab, selama belum dinyatakan bersih akan terus dipantau,” jelasnya. Dikatakannya, virus flu burung atau H5N1 pertama kali menyebar ke Kuningan pada tahun 2006 dan hingga saat ini belum ada kasus menyerang ke manusia. Setiap tahun selalu ada saja desa yang terkena wabah flu burung. Tahun 2013, ada enam kasus di enam kecamatan di Kuningan. Ia berharap, pada tahun ini wabah flu burung tidak sebanyak seperti tahun lalu. “Untuk penyebaran desa kami tidak bisa memprediksi, karena namanya virus bisa hinggap di mana saja,” jelas dia. Terpisah, Kades Ciniru Din Samsudin mengatakan, kasus yang terjadi di desanya merupakan yang pertama. Kalau hanya sekadar terserang tetelo atau yang juga dikenal dengan penyakit newcastle di desanya sudah pernah terjadi. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait