KUNINGAN - Atlet downhill perempuan dari Kuningan yang bernama Suangsih tetap giat berlatih meski cuaca kurang mendukung. Hal itu dilakukannya di sela-sela menunggu jadwal Kejurnas Indonesian Downhill (IDH) series 2014 yang akan di helat sekitar pertengahan bulan Maret. Rider Kuningan dari Tim KJ Kuningan (Kuda Jengke Bike) yang biasa dipanggil Awang itu mengatakan, berlatih pada musim hujan memang sebuah tantangan. Konsekuensi dengan cuaca yang kurang mendukung membuatnya harus mengubah sejumlah strategi. “Namun tetap ada segi positifnya, karena semakin berat tantangan akan lebih banyak pembelajaran yang didapat,” ujar Awang kepada Radar Kuningan, kemarin (13/2). Awang mengatakan, selama ini ia selalu berlatih di “Dangdeur Bike Park”, kawasan Buper Pakembangan di lahan milik Perhutani yang merupakan satu-satunya trek downhill yang berada di kota kuda.Sementara untuk menyesuaikan dan mempersiapkan Kejuaraan Indonesian Downhill, Awang berlatih di beberapa tempat, yaitu Trek Sebex Guning Pancar di Sentul Bogor dan di Cikole Lembang. “Sengaja saya berlatih di dua tempat itu dengan pertimbangan elevasi dan panjang trek dan obstacle (rintangan, red) yang ideal dan memadai untuk mempersiapkan kejuaran IDH series 2014,” ujar Awang yang sekarang masih terjun di kelas Women Open. Terkait dengan kesiapan sepeda, Awang menekankan tidak ada masalah. Ia hanya mempersiapkan ban menghadapi kondisi yang sulit ditebak, apakah kondisi treknya kering atau justru sebaliknya basah dan licin. Mengenai target, Awang menyatakan, tahun ini ingin mengejar poin setinggi-tingginya dengan meraih podium di setiap seri yang digelar oleh Indonesian Downhill. Dengan begitu, tahun depan ia bisa naik kelas ke Elite, supaya bisa sekelas dan bersaing dengan idolanya, yakni Risa Suseanty. Sekadar mengingatkan, Suwangsih belum lama kembali mencetak prestasi tingkat nasional usai meraih peringkat 3 dalam kejurnas seri 5 kelas Women Open. Pada Kejuaran yang dihelat di Talaga Sarangan Magetan Jawa Timur dari tanggal 3-6 Oktober lalu, Awang mampu mengalahkan kontestan lain yang lebih senior. Sedikitnya ada delapan peserta dan rata-rata umurnya lebih senior dari pada siswi kelas 2 SMAN 1 Kuningan itu. Namun, dengan rasa percaya diri putra tunggal Oman ini mampu menujukkan kualitasnya. Pada Sirkuit sempit yang berada di pinggir jurang itu, Awang mencetak waktu yang cukup memuaskan, melibas obstacle (rintangan) di antaranya berm (tikungan), drop, gap jump, super bowl, dan lainnya dengan penuh percaya diri. Awang mencapai jarak finis yang lebih dari 2,6 kilometer dengan ketinggian 399 meter secara fantastis. Pada kejuaraan nasional seri terakhir pada tahun ini Awang berkonsentrasi penuh untuk menghindari crash (kecelakaan). Sebab, pada seri sebelumnya di Waduk Sremo Kulonprogo Yogyakarta yang bertepatan dengan ulang tahun Kuningan ke-515 Awang gagal finis. Hal itu karena masuk jurang sedalam 10 meter dan mengalami dislokasi bahu kiri. Kecelakaan itu menjadi pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga untuk gadis berusia 16 tahun ini. \"Setelah absen pada pada kejurnas 1,2,3 saya turun pada seri ke-4, ternyata saya terjatuh. Dan pada seri 5 saya mencoba lagi dan Alhamamdulillah saya juara tiga,\" kata Awang kepada Radar ketika itu. Menurut Awang yang didampingi ayahnya, Oman, bagi dirinya prestasinya sangat luar biasa karena menyisihkan atlet-atlet yang sudah terkenal. Bahkan sebelumnya, Awang mengaku tidak menarget bisa juara mengingat persaingan yang begitu sengit dan berat. Kemenangan itu menambah deretan panjang prestasi yang diraih Awang. Sekadar informasi, Awang merupakan atlet downhill wanita satu-satunya di Kuningan yang tergabung dalam Kuda Jengke Bike (KJKuningan) yang mana tim ini merupakan tim privateer (independen) mengikuti lomba dengan biaya sendiri. (mus)
Hadapi Kejurnas, Awang Geber Latihan
Sabtu 15-02-2014,10:49 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :