H Ronianto mengatakan, dunia pendidikan Kabupaten Cirebon sangat prihiatin dengan kejadian ini.
BACA JUGA:Pejabat Pemprov Jabar Gelar Pesta di Jam Kerja, Bey Machmudin: Pikirkan, Jangan Memberikan Contoh
Menurut Kadisdik, para korban berjumlah enam orang mengalami luka ringan saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Mungkin nanti tinggal proses penyembuhan," ujarnya.
Ditambahkan Kadisdi, bahwa penyebab ambruknya atap di SMPN 2 Greged belum diketahui secara pasti. Namun demikian, dugaan sementara karena konstruksi yang tidak kuat.
"Karena konstruksinya menggunakan baja ringan tetapi gentengnya, genteng plentong (genteng tanah liat), sehingga bebannya mungkin tidak sebanding. Tapi ini baru dugaan kami," jelasnya.
Ronianto menambahkan, cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Cirebon juga diduga menjadi faktor penyebabnya.
"Apalagi tadi malam hujan besar, jadi mungkin anu juga. Akan kita evaluasi untuk perencanaan-perencanaan selanjutnya," ungkap Kadisdik.