CIREBON, RADARCIREBON.COM - Setelah pekan kemarin Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan ketua Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengikuti pembekalan, Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Selasa (30/1) resmi melepas 733 mahasiswa mengikuti KKN PPM.
Mereka akan melaksanakan KKN selama 5 pekan di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon yang tersebar di 33 desa. Pelepasan dilakukan Rektor UGJ Prof Dr IR Ahmad Faqih MM.
Menurut Rektor UGJ, Prof Dr Ahmad Faqih, KKN merupakan kewajiban mahasiswa yang harus dijalankan.
Rektor meminta selama di lokasi KKN, mahasiswa bisa membaur dengan masyarakat desa, termask membantu persoalan di tengah masyarakat seperti stunting. Karena stunting menjadi problem bangsa ke depan terkait dengan penyiapan generasi bangsa.
“KKN kali ini mengambil tema membangun desa untuk Jabar Juara melalui pemberdayaan UMKM. Pelaksanaan KKN mulai 30 Januari sampai 5 Maret 2024,” katanya.
BACA JUGA:Dari Kasus Penganiayaan di Arjawinangun: Rahman Beli Parang di Pasar, Ada Karyawan yang Lihat
Sementara itu, Ketua LPM Dr Ipik Permana SIP MSi mengatakan, KKN Tematik ini dimulai dari pendaftaran, dilanjutkan pembekalan DPL dengan ketua kelompok mahasiswa KKN.
Ipik menjelaskan pelaksanaan KKN semester ganjil diikuti 733 mahasiswa yang akan disebar di 33 desa dan 5 kecamatan di Kabupaten Cirebon serta 2 kecamatan di Kabupaten Kuningan.
Lebih jauh pihaknya menjelaskan, dari 733 mahasiswa peserta KKN berasal dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Pendidikan dan Sains, Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik serta Fakultas Ekonomi.
Selama KKN digelar, selain menitikberatkan penanganan stunting dan pemberdayaan UMKM juga penanganan kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA:Motif Pelaku Pembacokan Karyawan Koperasi, Warganet: Dendam, Sering Dibully
Wakil Rektor IV, Dr Cita Dewi Rosita MPd menambahkan, mahasiswa yang mengikuti KKN ini sebenarnya adalah duta UGJ. Untuk itu selama melaksanakan KKN, mereka harus bisa menjalankan tugas tugas termasuk membantu problematika masyarakat desa.
“Mereka duta UGJ, harapannya bisa menguatkan peran mahasiswa di masyarakat desa, dan bersama pemerintahan kecamatan dan pemerintahan desa bisa bersinergis,” ujarnya.
Cita mencontohkan, ketika satu kelompok KKN di satu desa punya 5 program, dikalikan 33 desa maka banyak program yang bisa dilaksanakan mahasiswa UGJ dalam membantu persoalan desa.
Camat Jalaksana Kabupaten Kuningan, Bagja Gumelar mengapresiasi kegiatan KKN digelar UGJ berkaitan stunting, kemiskinan ekstrie, UMKMm dan pengelolaa persampahan.
BACA JUGA:Mahasiswa Lancang Kuning Pekanbaru Berbagi Cerita Ikut PMM di UNPAR