BACA JUGA:Aturan Baru Sepak Bola, Wasit Pakai Kartu Biru, Ini Fungsi dan Penerapannya
Makna tersebut tambahnya, diperkuat dalam sebuah patung yang disebut Patung Candra Sengkala yang ada di Komplek Goa Sunyaragi.
Dalam patung tersebut menggambarkan, Patung Garuda yang sedang dililit ular.
Makna dari Patung Candra Sengkala menurut Jajat, manusia harus gagah dalam menjalani kehidupan, tetapi tidak akan lepas dari masalah.
"Makna filosofinya, songsong kehidupan, rengkuh dunia dengan gagah, tapi ingat segagah apa pun manusia, tetap dililit masalah," paparnya.
BACA JUGA:15 Ribu Mangrove Ditanam di Pesisir Cirebon dalam Program Jawara yang Diinisiasi Pertamina
Adapun patung Garuda yang sedang dililit ular tersebut, jelas Jajat, bukan Garuda yang dikenal sekarang ini.
Menurutnya, simbol sejarah pada zaman dahulu, hanya mengenal dua simbol. Yakni Gajah tunggangan para raja dan Garuda sebagai simbol keperkasaan.
Tetapi pengucapan Garuda yang saat ini dikenal masyarakat, awalnya merupakan pelafalan dari kata 'Garudea'.
"Garuda yang kita kenal sekarang, awalnya disebut Garudea, karena lidah orang kita," jelas pria yang juga sebagai Pemerhati tentang Sejarah Budaya Cirebon ini.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Turunkan Kolesterol
Goa Sunyaragi menawarkan pemandangan yang sangat eksotis, yakni perpaduan dinding batu dengan alam pepohonan di sekitarnya yang berwarna hijau.
Jika ingin berkunjung, lokasi Goa Sunyaragi berada di Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Jaraknya dari pusat Kota Cirebon sekitar 2,4 kilometer atau 8 menit berkendara.
Dikutip dari radarcirebon.com, Kepala Bagian Humas dan Pemasaran Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS), Eko Ardi Nugraha, memberikan himbauan untuk wisatawan yang ingin berkunjung.