Dalam proses pengemangan berikutnya, polisi mendapati kemunculan sebuah kendaraan yang sama dengan ciri yang disebutkan oleh SS. Kendaraan tersebut ditumpangi oleh Subur dan Titin.
BACA JUGA:Lahir di Majalengka, Sekolah di Cirebon, Raja Otomotif Indonesia Bermula dari Oplet Sindangkasih
Petugas kemudian menghentikan kendaraan tersebut di sekitar wilayah Pasir Angin, Cileungsi. "Memang team Resmob memberhentikan kendaraan dimaksud," jelasnya.
Subur dan Titin diamankan kemudian menjalani proses pemeriksaan. Setelah pemeriksaan dilakukan polisi menyimpulkan bahwa keduanya tidak terlibat sindikat pencurian.
Pasutri itu pun kemudian dilepaskan kemudian pihak kepolisian meminta maaf karena salah tangkap.
"Penumpang di dalam kendaraan tersebut pun sudah dilepaskan kembali dan permintaan maaf atas ketidaknyamanan pada saat pemberhentian kendaraannya dan sudah diterima dengan baik dari pemilik kendaraan," kata Teguh.
Kini, Polres Bogor terus melakukan pengembangan terhadap kasus pencurian tersebut. Masih ada para tersangka yang berstatus DPO.
"Tim gabungan masih melakukan pengembangan penyelidikan lebih lanjut untuk menangkap para tersangka lainnya yang masih DPO, di antaranya terdapat tiga nama dalam daftar pencarian (DPO) yaitu N, I, dan W yang menjadi target operasi selanjutnya,” terangnya.
Sebelumnya, beredar video rekaman dari CCTV sebuah SPBU di Kelurahan Pasar Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Video tersebut merekam aksi segerombolan orang yang diduga anggota kepolisian dengan pakaian preman keluar dari mobil Toyota Fortuner dan Toyota Avanza.
Kemudian, mereka menyergap mobil Avanza lain yang ada di lokasi yang ditumpangi oleh pasutri bernama Subur dan Titin.
Terlihat dalam video tersebut, pasutri tersebut ditodong dengan pistol dan ditarik kemudian diikat tangannya.
"Itu kejadiannya saya mau jualan keripik, ngider, terus saya mau isi bensin," tutur Subur.
"Tiba-tiba kaca digedor seseorang yang dia ngeluarin senjata," imbuhnya. (*)