Luthfi : Cirebon Butuh Integrasi Transportasi Massal untuk Wilayah Cirebon - Indramayu.

Senin 12-02-2024,13:50 WIB
Reporter : Samsul Huda
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON, RADARCIREBON.COM . - Konsep pembangunan di Kabupaten Cirebon harus lebih maju. Akselerasi percepatan pembangunan itu, tergantung inovasi pemangku kebijakan di daerah. Yang perlu dipertajam di Kabupaten Cirebon adalah hadirnya transportasi massal. 

Di Cirebon transportasi massal itu dibutuhkan. Yang terintegrasi dengan sejumlah wilayah, seperti Cirebon dan Indramayu.

Artinya, keberadaan Bandara Kertajati, harus mampu memberi efek bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah.

BACA JUGA: Dokter Tirta Sayangkan Capres Respon Film Kotor Pilih, Jadi Dicari Orang

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohamad Luthfi MSi mengatakan, transportasi murah dapat menjadi indikator kemajuan daerah karena dapat meningkatkan aksesibilitas.

Sehingga mampu mengurangi biaya logistik, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal melalui kecepatan mobilitas penduduk dan barang.

“Artinya salah satu indikator daerah maju itu adalah hadirnya transportasi masal yang murah. Dan hari ini, yang murah adalah jalur komputer KRL,” kata Luthfi, kepada Radar, Minggu 11 Februari 2024. 

Menurut Luthfi, hadirnya Bandar Internasional Kertajati di Majalengka ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pemerintah Kabupaten Cirebon. Mau tidak mau, Kertajati ini menjadi pintu masuk perkembangan perekonomian di daerah tetangga. Salah satunya Cirebon. 

BACA JUGA: Pemotor Andakan 'Ojeg Gerobak' untuk Melintas, Banjir Rendam Panguragan

"Kita harus memanfaatkan itu (Kertajati, red), orang dari Singapura dari Cina mau investasi di Losari tinggal turun di Kertajati.

Kalau ada KRL di Kertajati, yang melintas di Stasiun Jatibarang, Stasiun Arjawinangun dan Stasiun Cangkring, Losari sampai ke Tegal. Cirebon menjadi seksi dalam pertumbuhan ekonomi,” terangnya. 

Gampangnya begini, kata Luthfi, orang dari Medan, ingin ke Gunungjati atau Trusmi, mereka tinggal turun di Kertajati, selanjutnya naik KRL turun di Cangkring, 1 km ke Gunungjati, satu kilo ke Trusmi.

“Untuk membuka ruang pertumbuhan ekonomi yang memberikan efek multi pemain, salah satunya adalah kita harus membangun aksesibilitasnya,” tandasnya. 

BACA JUGA: Open Bidding Kadishub, Repdem : Bupati Harus Selektif Pilih Pejabat Berkualitas

Artinya, tambah Luthfi, transportasi masal adalah solusi transportasi yang efisien, mengurangi kemacetan, meningkatkan mobilitas penduduk, serta mendukung pembangunan berkelanjutan. 

Kategori :