Alasan Belanda Hancurkan Goa Sunyaragi 2 Kali, Berikut Ini Sejarahnya

Senin 12-02-2024,17:30 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Asep Kurnia

BACA JUGA:Goa Sunyaragi Menghadap ke Mana? Berikut Penjelasan Pemerhati Sejarah Cirebon

"Sebagai bukti pulang dari Sunyaragi bawa oleh-oleh berupa kalung, gelang, cincin, pernak-pernik yang terbuat dari emas buatan orang-orang Han tadi," papar Pria yang juga Pemerhati Budaya dan Sejarah Cirebon ini.

Setelah berjalannya waktu, Sultan Matangaji kemudian memerintahkan para pande tersebut membuat kelengkapan prajurit pengawal.

"Tombak, anak panah yang merupakan kelengkapan prajurit pengawal untuk berjaga di Goa Sunyaragi," jelas Jajat.

Namun niat tersebut, tercium oleh warga keturunan yang kemudian melaporkan kepada pihak penguasa. Pada saat itu Belanda sudah menduduki Cirebon.

BACA JUGA:6 Tanda Hubungan Mu Dengan Si Doi Berlangsung Bahagia Meski Tidak Tampak Sempurna

"Bahwa Sultan Matangaji dianggap mempersiapkan perlawanan kepada Belanda, makanya dibom," jelasnya.

Saat dilakukan pengeboman oleh Belanda, lokasi yang dihancurkan adalah Pelataran Pade Kemasan, tidak secara keseluruhan area taman tersebut.

Adapun pengeboman yang kedua kali oleh Belanda, terjadi saat terjadinya masa revolusi.

Goa Sunyaragi menjadi markas perjuangan rakyat pada waktu itu. Mereka beranggapan taman merupakan tempat yang aman karena merupakan wilayah Keraton.

BACA JUGA:Perfoma Motor Makin Maksimal! Warga Bandung Sambut Meriah Kehadiran Motor Yamaha Terbaru LEXi LX 155

"Tercium lagi oleh Belanda, dibom lagi," tegasnya.

Lebih lanjut menurut Jajat, meskipun pihak Belanda melakukan penghancuran terhadap Goa Sunyaragi, tetapi pihak Belanda masih memiliki empati.

Tahun 1925, Belanda memiliki niat baik dengan melakukan renovasi sekaligus membuat bendungan di area tersebut. 

Adapun tujuan Belanda membuat bendungan di lokasi taman, untuk mempertahankan keberadaan air sebagai keperluan.

BACA JUGA:7 Cara Membuat Gebetan Menyukaimu tanpa Perlu Banyak Bicara

Kategori :