Nuridin Beri Trik Menjawab Soal SBMPTN

Rabu 19-02-2014,08:24 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

LINGGARJATI – Kepedulian para mahasiswa Kuningan yang tergabung dalam Ikatan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Kuningan (IPPMK) Jakarta, dalam memfasilitasi para siswa kelas XII menghadapi SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri), patut diacungi jempol. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum dalam menghadapi tes SBMPTN lebih sulit ketimbang mencari nilai lulus pada saat mengerjakan soal ujian nasional (UN). Karenanya, IPPMK menggelar kegiatan Try out and campus expo belum lama ini. Menurut Ketua IPPMK Zeki Caryono, kegiatan yang diikuti sekitar 200 siswa-siswi dari sekolah menengah atas (SMA)/sederajat, selain diisi dengan try out test SBMPTN, diberikan juga beberapa materi untuk mengasah emosional quality (EQ). Asah EQ tersebut diisi oleh tiga pemateri seperti Galih Pendekar, yang merupakan dosen tetap UI (Universitas Indonesia).Galih akan memberikan trik jitu dalam mengisi soal SBMPTN yang terkenal sangat sulit. “Dalam mengerjakan soal SBMPTN, pertama-tama peserta harus mendahulukan apa yang diyakini jawabannya benar. Kalaupun ada soal yang sulit untuk dijawab, lebih baik tidak dijawab, karena jika salah akan mendapat minus 1, sedangkan kalau dibiarkan hanya tidak akan mendapat poin. Namun harus yakin 50 persen jawaban yang ditulis benar,” tuturnya. Selain Galih Pendekar, terdapat pemateri kedua, Dr Didin Nurul Rosyidin, akademisi asal IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dalam pemaparannya Didin menerangkan perbedaan antara mahasiswa dan siswa. Hal itu diungkapkan olehnya agar para siswa, dapat membedakan perbedaan yang terjadi di dunia kampus dan SMA. Untuk pemateri ketiga, dipaparkan oleh Nuridin Sumawinata. Ia akan menjelaskan tentang motivasi kepada para siswa SMA yang akan menghadapi SBMPTN. Pria yang juga dikenal sebagai caleg DPR RI, nomor urut 5 dari partai Demokrat ini meminta kepada para siswa tidak patah arang ketika tidak lulus dari SBMPTN. “Kalaupun akhirnya tidak lulus, jangan sampai ada penyesalan mendalam. Tapi harus semakin dibuktikan kemampuan kita di kampus yang lain, meskipun bukan negeri. Tapi yakin bahwa kita bisa mengalahkan para mahasiswa yang ada di kampus negeri, dengan kemampuan kita,” pesan pria yang pernah berkuliah di Universitas Tri Sakti dan di Sydney Australia. Penggemar Sutan Syahrir itu juga mengimbau agar para siswa dalam menentukan pilihan jurusan harus sesuai dengan cita-citanya. “Kalau mau lulus dengan hasil yang baik ya harus mencintai pelajaran dan jurusannya. Maka dari itu kalau mau menentukan jurusan harus berdasarkan cita-cita, agar ketika lulus bisa dengan hasil yang memuaskan,” tandas kerabat dari mantan cawabup, H Mamat Robby Suganda itu. Sebagai penutup, Nuridin juga berujar bahwa, dalam berkuliah di kota besar, sebagai orang Kuningan dilarang minder. Pasalnya ia meyakini bahwa, tokoh-tokoh besar di Republik Indonesia ini semua berasal dari daerah yang cukup terpencil. “Di Jakarta, orang Kuningan dan keturunan orang Kuningan itu banyak yang sukses. Jadi kita tidak boleh minder sebagai orang Kuningan ketika merantau di kota besar. Yakinlah orang Kuningan bisa mengalahkan orang kota,” tukasnya. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait