CIREBON, RADARCIREBON.COM - Sejak Desmber 2023, harga jual beras terus melonjak di pasaran. Hal ini turut berimbas pada stok beras premium yang dijual di retail. Salah satunya di Yogya Cirebon Junction.
Supervisor Yogya Cirebon Junction, Istanto menuturkan saat ini harga beras secara nasional sedang terus melonjak. Distribusi pasokan juga dibatasi.
Sebagai retail penjualan beras harus mengikuti HET yakni seharga Rp13.900/kg. Sedangkan saat ini dipasaran dijual melonjak hingga Rp16ribu bahkan Rp17ribu/kg.
BACA JUGA:Pimpin Apel di Bappelitbangda, Pj Wali Kota Cirebon: Harus Bersatu Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
BACA JUGA:Harga Beras di Cirebon dan Sekitarnya Tembus di Rp17ribu/kg
"Kami susah mendapatkan pasokan, biasanya setiap pengiriman barang dari distributor mendapatkan 10kwintal sekarang hanya 2-3kwintal saja," jelasnya.
Pasokan beras premium lokal ini didistribusikan dari Bandung. Sejak Desember pengiriman memang sudah mulai dibatasi. Kini penjualan juga dibatasi.
Yogya Cirebon Junction membatasi pembelian beras lokal premium pada customer-nya sejak awal Februari. Customer hanya dapat melakukan pembelian beras sebanyak 10kg atau 2 pcs beraskl premium lokal berukuran 5kg.
"Setiap hari kami restock sesuai pengiriman beras yang datang, namun selalu ludes tak sampai sehari, hari ini saja hanya tersisa beras impor," ungkapnya.
BACA JUGA:Tak Perlu Khawatir, Pj Gubernur Jabar Pastikan Stok Beras Aman Terkendali
BACA JUGA:Harga Beras di Kota Cirebon Masih Mahal, Begini dari Strategi Bulog
Kondisi ini menurutnya sama halnya dengan kelangkaan minyak goreng yang terjadi pada tahun 2023. Dimana minyak goreng di pasaran melonjak dan persediaan barang yang dikendalikan dengan HET di retail terbatas.
Kondisi stok beras premium yang terbatas ini membuat paket sembako yang kerap diburu menjelang Ramadan terganggu. Saat ini permintaan paket sembako mulai meningkat jelang Ramadan.
BACA JUGA:Bulog Jabar: Stok Beras Cukup Hingga Ramadan dan Idul Fitri