CIREBON, RADARCIREBON.COM - Strategi pengendalian inflasi yang dilakukan Kota Cirebon selama 2023 dinilai berjalan baik saat dievaluasi dalam High Level Meeting yang digelar Kantor Perwakilan bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Selasa 20 Februari 2024.
Salah satu yang bisa dicontoh dari Kota Cirebon untuk daerah lainnya dalam pengendalian inflasi adalah dalam penyesuaian kenaikan tarif air dan listrik di 2023 yang dilakukan sekaligus.
Pj Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi menuturkan Kota Cirebon berhasil mencapai iflasi rendah sebsar 0,4 persen di Jauari 2024.
Pasalnya, Pemerintah Daerah Kota Cirebon menerapkan strategi ketersediaan pasokan dan keterjangkaun harga.
Di februari ini diperkirakan inflasi akan terjadi dipengaruhi kenaikan harga beras medium dan premium.
"Untuk mengendalikan harga ini, kami akan gelar Gerapan Pangan Murah (GPM) Rabu 21 Februari 2024 yang akan berlangsung di lima titik," ungkapnya.
Kegiatan GPM ini merupakan upaya intervensi harga yang dilakukan pemerintah kota Cirebon akan kenaikan harga beras.
Bulog sudah menyiapkan 10Kg beras SPHP yang akan digelontorkan untuk 5 titik kegiatan GPM ini.
BACA JUGA:Tak Tahan di-Bully, PTPS di Maluku Bunuh Diri Usai Serahkan Laporan ke Panwascam
Kegiatan GPM juga akan digelar kembali saat menjelang Ramadan dan idul Fitri mendatang.
"GPM akan dimulai pertama di Lapangan Bola Drajat Kota Cirebon, kami hadirkan beras SPHP dan telur dengan harga yang terjangkau begitu juga berbagai keburuhan pokok lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, dalam kegiatan Kerja sama Antar Daerah yang difasilitasi KPw BI Cirebon, Pemerintah Kota Cirebon telah menugaskan perumda Pasar Berintan menjadi operator dari Warung Peduli Inflasi.
BACA JUGA:Warga Mundupesisir Geger, Mayat Tanpa Indentitas Mengapung di Muara
Warung ini akan hadir menjadi embrio bagi BUMD Pangan yang menjadi simpul untuk distribusi pangan peta logistik wilayah Ciayumajakuning.