Rhoma Sebut PPP Partai Koalisi

Kamis 20-02-2014,09:35 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN – H Rhoma Irama, capres yang diusung PKB, dalam kunjungannya di Kuningan kemarin (19/2), menyebut satu nama partai yang kemungkinan bakal diajak sebagai kawan koalisi, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Si Raja Dangdut itu mengaku, telah melakukan komunikasi politik dengan partai berlambang kakbah dan partai lainnya. Saat diwawancara wartawan, Rhoma mengakui, jika terdapat dua nama capres yang hendak diusung PKB selain dirinya. Kedua capres tersebut yakni Mahfud MD dan Jusuf Kalla. Meski demikian, dirinya akan tetap konsisten untuk terus maju sebagai capres dari partai berlambang bola dunia itu. Untuk rencana koalisi, satria bergitar sekaligus mubalig ini mengaku, telah melakukan komunikasi politik dengan partai lain. Salah satu di antaranya PPP. “Sudah kami lakukan komunikasi dengan beberapa partai. Salah satunya PPP,” sebut pria yang saat itu mengenakan pakaian putih bersorban hijau. Rhoma terlihat sangat serius maju menuju kursi presiden. Ini dibuktikan dengan ungkapannya pada saat berceramah di hadapan sekitar 8000 jamaah. Setelah berdakwah mengajak masyarakat untuk meneladani empat sifat Nabi, ia bercerita tentang perjalanannya terjun di kancah politik. “Ini berawal pada tahun 2004 silam ketika saya kedatangan sejumlah tokoh masyarakat, yang meminta agar saya jadi ketua umum partai baru. Permintaan mereka karena ingin mendorong saya agar menjadi presiden,” tutur Rhoma. Saat itu Rhoma menanyakan alasan kenapa memilih dirinya. Sebab untuk menjadi presiden bukan perkara mudah. Dibutuhkan seorang yang memiliki jiwa leadership dan kompeten. Namun dijawab oleh orang yang mendorongnya tersebut bahwa, seorang capres butuh popularitas dan elektabilitas. “Di samping itu, kata mereka, butuh pula orang yang punya kapabilitas. Menurut mereka, saya memiliki kapabilitas dengan pernah duduk menjadi anggota DPR RI. Saya juga dianggap mereka visioner yang dapat dilihat dari lirik lagu,” kata Rhoma menceritakan. Kaitan dengan lirik lagu, pada 1977 Rhoma telah menciptakan sebuah lagu berjudul ‘Hormati Hak Asasi’. Bahkan pada saat itu, si Raja Dangdut tersebut menyanyikan sepenggal lagu yang berisi seruan untuk menghormati hak asasi manusia. Kemudian, sebelum internasional ramai memberantas korupsi, Rhoma telah menciptakan lagu berjudul ‘Indonesia’ pada 1982. Dalam liriknya itu ia menerangkan tentang bahaya korupsi, di mana ‘yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin’. Komitmen penegakan moralitas bangsa pun, diyakini sejumlah kalangan, dimiliki oleh Rhoma. Hal tersebut dapat dilihat dari lirik lagu-lagu ciptaannya berjudul ‘Judi’ dan lainnya. “Itu kata mereka. Tapi saat itu saya menolak karena menjadi seorang pemimpin besar tanggung jawabnya. Mendingan jadi Raja Dangdut,” selorohnya disambut riuh tawa jamaah. Waktu demi waktu, akhirnya Rhoma pun kedatangan pula para ulama dan habaib. Mereka mendesaknya untuk tampil. “Kali ini saya merasa ada keterpanggilan. Karena melihat degradasi moral semakin parah. Banyak orang sudah tidak mengenal sopan santun baik dalam bernegara maupun berpolitik. Antarwarga bertengkar, kejahatan meningkat, korupsi dan narkoba merajalela. Begitu pula anarkisme marak,” ucapnya. Sehingga Rhoma menyatakan siap untuk maju jika para ulama memberikan dukungan, begitu pula ada parpol yang siap mengusungnya. Ia merasa bersyukur, ternyata dukungan dari kalangan ulama semakin luas. Akhirnya ia kedatangan tokoh sentral PKB untuk mengusung dirinya. “April 2013 saya resmi menjadi capres dari PKB. Tapi ini tidak mudah. Untuk bisa mengusung capres, PKB harus dapat memperoleh kursi di DPR RI minimal 20 persen. Sama dengan partai lainnya seperti Gerindra dan Golkar,” kata Rhoma. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait