CIREBON-Adanya anggapan bahwa limbah pabrik semen PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk Cirebon yang lebih berbahaya daripada partikel debu vulkanik Gunung Kelud, ditanggapi oleh pihak ITP. Menurut GA PT ITP Anita Kusumawardhani didampingi dr Samsul menjelaskan bahwa laporan emisi partikel dari pabrik semen (ITP) masih jauh di bawah baku mutu, yang ditetapkan Kemen Lingkungan Hidup 80 mg/m3. “Tentunya kalau emisi di PT ITP di atas ambang batas, tentu kita sudah ditutup oleh pemerintah. Silakan bisa dilihat bagaimana hasil pemeriksaan disini secara rutinnya sekaligus dijelaskan mengenai penyakit ISPA oleh dokter,” kata Anita kepada radarcirebon.com, tadi siang sambil menyerahkan hasil lab dari PT Unilab Perdana Jakarta, terhadap emisi cerobong utama di PT ITP. Pada laporan hasil pengujian bernomor: 4032/LHP/VI/2013 pada emisi dari cerobong chimney Raw Mill p.9 pada tanggal 27 Mei 2013 dan diuji sampai dengan Juni 2013, untuk partikel yang baku mutunya 80/mg/m3 hasilnya 20 mg/m3, opasitas dari baku mutus 20% hasilnya kurang dari 10 dan Nitrogen Oksida yang baku mutunya 1.000mg/m3 hanya 88 mg/m3. “Pemeriksaan ini rutin dilakukan setiap 6 bulan sekali,” ujar Anita. Sementara dr Samsul menjelaskan bahwa emisi Kelud yang mengadng silika lembut itu sangat berbahaya. Kemudian mengenai yang terkena ISPA, pada umumnya itu karena polutan seperti asap knalpot, rokok maupun limbah rumah tangga. “Justri di wilayah Palimanan ini banyaknya gizi buruk dibanding ISPA,” jelasnya.(mj/wb)
Limbah Debu Pabrik Semen Ikuti Standar LH, Dibawah Baku Mutu
Kamis 20-02-2014,14:49 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :