Makna Tradisi Drugdag Keraton Kasepuhan Cirebon

Senin 11-03-2024,17:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Asep Kurnia

Meski sudah banyak alat pengganti bedug, tradisi warisan Walisongo ini masih tetap dilestarikan di lingkungan Keraton Kasepuhan.

BACA JUGA:Sambut Ramadan, DKM AL Husna GSP Gelar Pawai Obor

BACA JUGA:Tradisi Munggahan Menyambut Ramadan Ternyata Masih Dilakukan, Ini Dia Maknanya

Selain drugdag, setiap di hari ke-20 Ramadan atau biasa disebut malam likuran, Keraton Kasepuhan adakan acara Maleman. 

Keluarga keraton dan abdi dalem bersama masyarakat menyalakan penerangan berupa lilin di malam ganjil di 10 terakhir Ramadan menyambut datangnya malam Lailatul Qadar.

"Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT melaksanakan tradisi drugdag ini. Dan tradisi menabuh beduk ini sebagai salah satu tanda bahwa bulan suci Ramadan telah tiba," ucapnya.

Tradisi tersebut tambah Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat, sudah bertahan sejak ratusan tahun silam.

BACA JUGA:Sholat Tarawih Kilat di Indramayu Bakal Kembali Digelar, 23 Rakaat Selesai 6-7 Menit

BACA JUGA:Sudah Diuji DKPPP, Bahan Pangan di Kota Cirebon Dinyatakan Aman Dikonsumsi

"Beduknya juga umurnya ratusan tahun," katanya. *

Kategori :