LONDON - Sejarah tahun lalu terulang. Kembali bertemu dengan Bayern Munchen di babak 16 besar Liga Champions, Arsenal lagi-lagi keok pada leg pertama di Emirates. Kalau tahu lalu The Gunners kalah 1-3, kemarin dinihari (20/2), Arsenal menyerah 0-2. Kekalahan ini membuat perjalanan Arsenal menembus perempat final akan sangat berat. Mencetak tiga gol di Allianz Arena tanpa kebobolan bukan perkara ringan. Bisa dibilang misi itu mustahil. Ini mengingat bagaimana berkualitasnya pasukan Pep Guardioala. Gol tendangan melengkung indah Toni Kroos dari jarak 22,8 meter pada menit ke-54 membuka kemenangan Munchen. Tandukan pemain pengganti Thomas Muller menggandakan kemenangan FC Hollywood dua menit sebelum laga bubaran. Sejatinya, Arsenal yang secara mengejutkan memasang Yaya Sanogo sebagai starter menggantikan striker utama Olivier Giroud bermain sangat baik. Terutama pada awal babak pertema. Mengusung pola 4-2-3-1, Manajer Arsenal Arsene Wenger menginstruksikan pemainnya untuk agresif melakukan pressing jauh di atas pertahanan mereka sendiri. Hasilnya positif. Munchen yang bermain dengan skema 4-1-4-1 dengan memainkan Javi Martinez sebagai holding midfielder tunggal cepat panik. Lewat sebuah serangan cepat menit ke-8, Arsenal mendapatkan hadiah penalti setelah Mesut Oezil dijatuhkan bek tengah Munchen, Jerome Boateng. Oezil yang maju sebagai eksekutor gagal memanfaatkan peluang emas. Tendangan pemain Jerman itu terlalu lemah dan dengan mudah ditepis penjaga gawang Munchen, Manuel Neuer. Inilah momentum kehancuran Arsenal. Mental pemain langsung drop. Arsenal makin terbenam setelah kiper Wojciech Szczesny terkena kartu merah karena mengganjal Arjen Robben pada menit ke-40. Munchen mendapatkan penalti. Tetapi tendangan bek kiri David Alaba melenceng dari gawang Arsenal yang dijaga Lukasz Fabianski. \"Kartu merah membuat pertandingan berubah. Itu membunuh laga. Pertandingan menjadi sangat membosankan. Wasit telah membuat keputusan yang membuat game terbunuh,\" kesal Wenger kepada BBC. Wenger benar. Bemain dengan 10 pemain membuat Arsenal mati. Sepanjang babak kedua, Munchen mendominasi total dengan penguasaan bola mencapai 88 persen. Arsenal yang mampu bertahan dengan baik masih beruntung karena cuma kebobolan dua gol. \"Tahun lalu, Munchen berhasil mendapatkan hasil lebih baik. Namun tahun ini, bagi saya super. Saya sangat gembira,\" ucap Pep Guardiola, pelatih Munchen kepada Sky Sports. \"Dua kali saya datang ke sini (Emirates) bersama Barcelona. Kami bermain bagus namun tidak menang. Jadi saya tahu betapa sulitnya datang ke sini dan menang. Saya mengakui bermain 10 melawan 11 lebih mudah. Kartu merah itu keputusan tepat,\" imbuh mantan arsitek Barcelona itu. Unggul 2-0 tidak akan membuat skuad Munchen merasa puas. Kapten Philipp Lahm masih ingat betul betapa Munchen yang sudah di atas angin malah kalah 0-2 atas Arsenal di Allianz Arena. Oleh karena itulah pada leg kedua 11 Maret nanti, semua pemain tetap waspada. \"Kami ada dalam posisi yang bagus untuk melaju. Tetapi hasil tahun lalu harusnya menjadi peringatan bagi kami. Semua bisa mudah berubah,\" papar Lahm di situs resmi Munchen. (nur)
0 Arsenal v Munchen 2,Petaka Penalti Gagal
Jumat 21-02-2014,09:32 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :