RADARCIREBON.COM - Orang mengira sejarah nama Masjid Merah Panjunan karena tembok yang terbuat dari bata merah.
Desain masjid kuno di Kota Cirebon ini memang unik. Selain bentuknya yang tidak seperti masjid pada umumnya, dindingnya juga secara keseluruhan berwarna merah.
Warna merah itu lantaran dinding masjid terbuat dari bata merah. Nah, kebanyakan orang mengira, karena warna temboknya yang merah maka dinamai Masjid Merah Panjunan.
Ternyata, masjid yang dibangun Sunan Gunung Jati ini dinamai Masjid Merah Panjunan bukan lantaran temboknya yang merah.
Itu dijelaskan oleh Pengurus DKM Masjid Merah Panjunan, Nasirudin. Menurut dia, ada penyebab khusus mengapa akhirnya disebut dengan nama Masjid Merah Panjunan.
"Jadi, nama Masjid Merah Panjunan itu diambil dari tanda atau coretan merah yang meniadakan salat Jumat di masjid ini," tuturnya kepada Radarcirebon.com, Minggu (17/3/2024).
BACA JUGA:Ruang Utama Masjid Merah Panjunan Tempat Pengukuhan Wali Songo
BACA JUGA:7 Aplikasi Desain Grafis Terbaik di Smartphone yang mudah digunakan
"Karena Salat Jumatnya dipindahkan ke Masjid Pakungwati atau sekarang Sang Cipta Rasa," imbuh Nasirudin.
Dia menambahkan, bahwa Masjid Merah Panjunan masih digunakan oleh warga sekitar untuk pelaksanaan ibadah salat sehari-hari.
"Kalau salat lima waktu dan kegiatan keagamaan lainnya sih masih diadakan. Sampai sekarang sudah tidak ada jumatan (salat Jumat) di Masjid Merah Panjunan ini," katanya.
Nasirudin juga menjelaskan, bahwa seluruh masjid yang dibangun pada masa Sunan Gunung Jati memang berwarna merah.
"Seluruh masjid yang dibangun oleh kanjeng Sunan Gunung Jati berwarna merah," terangnya.
Lebih lanjut, Nasirudin menjelaskan, bahwa Masjid Merah Panjunan lebih dulu dibangun dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.