Nabi Palsu Pada Masa Nabi Muhammad, Tanggapan Rasulullah Sungguh Tak Terduga

Rabu 20-03-2024,16:13 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Nabi Palsu Pada Masa Nabi Muhammad, Tanggapan Rasulullah Sungguh Tak Terduga

RADARCIREBON.COM - Trand kemunculan nabi palsu bukan baru sekarang. Bahkan sudah ada nabi palsu sejak masa kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Kemunculan nabi palsu sudah mewarnai kehidupan umat Muslim sejak berabad-abad lalu. Nabi palsu yang pertama adalah Musailamah bin Habib dari Bani Hanifah.

Musailamah hidup sezaman dengan Nabi Muhammad masih hidup. Bahkan, dia sempat mengirimkan surat kepada Nabi Muhammad dan menyatakan dirinya sebagai utusan Allah.

Dia memiliki banyak pengikut yang jumlahnya mencapai ribuan. Di tengah-tengah bangsa Arab, Musailamah memang dikenal pintar bicara dan membujuk hati orang lain.

BACA JUGA:6 Nabi Palsu dari Indonesia Sebelum Kemunculan 'Nabi Jannes' yang Ingin Bubarkan Islam

Pada akhirnya dia mendapat julukan al-kadzab atau si pembohong. Sebagai seorang yang berpengaruh di kalangan Bani Hanifah, dia juga cukup leluasa menyebarkan ajarannya.

Bahkan, Musailamah pernah mengarah sebuah kitab untuk menyaingi Alquran. Kitab itu akhirnya menjadi bahan olok-olok bangsa Arab karena tidak sesuai dengan standar sastra di masa itu.

Sejarah Islam mencatat, Musailamah pernah mengutus 2 orang pengikutnya untuk menyerahkan surat kepada Nabi Muhammad.

Di dalam surat tersebut, dia mengklaim telah menerima wahyu sebagai seorang Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah. Musailamah juga meminta kekuasaan atas sebagian jazirah Arab.

BACA JUGA:Apa Itu Mukjizat Multi Super Telepati yang Dimaksud ‘Nabi Jannes’? Gokil, Seperti Mutan di Film X-Man

Isi surat Musailamah kepada Rasulullah adalah sebagai berikut:

“Dari Musailamah Rasulullah untuk Muhammad Rasulullah. Salam sejahtera, aku telah ditetapkan untuk menjalankan tugas dan kekuasaan bersama kamu. Aku berkuasa atas separuh negeri dan separuh untuk Quraisy, tetapi Quraisy adalah umat yang kasar dan kejam.”

Nabi Muhammad menerima surat itu dan juga membacanya. Beliau juga membalas surat dari Musailamah tersebut.

Sebelum menulis surat balasan, Nabi bertanya kepada pengikut Musailamah kemudian dijawab bahwa keduanya meyakini ajaran Musailamah.

Kategori :