BACA JUGA:Situs Pancuran Daris Desa Balerante Cirebon Dikaitkan dengan Sosok Nyai Purbasari
BACA JUGA:Meremehkan Indonesia, Kapten Vietnam Bandingkan dengan Jepang dan Irak yang Lebih Kuat
Kasus ini pun heboh di media sosial. Antara lain diunggah oleh @kegblgnunfaedh di media sosial X pada Selasa 26 Maret 2024.
Ironisnya, hubungan seks kakak dan adik kandung alias inses ini diduga diketahui oleh orangtuanya tapi ditutup-tutupi.
Lantas, bagaimana kasus inses ini bisa terbongkar?
Itu bermula ketika korban dibawa oleh orangtuanya untuk ke bidan desa. Orangtua korban menduga anaknya sedang sakit.
Namun, setelah diperiksa oleh bidan desa, RI ternyata baru mengalami keguguran.
Bidan desa menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada orangtua RI, namun tidak terima. Orangtua korban justru melapor kepada kepala desa pada Minggu, 17 Maret 2024.
Kepada kepala desa, orangtua RI menyatakan bahwa pihaknya tidak terima dengan tudingan bidan desa yang menyebut Ri keguguran.
Demi menyelesaikan permasalahan tersebut, kepala desa akhirnya meminta bantuan Babinkamtibmas Polsek Bermani Ulu.
Kemudian, pada Senin, 18 Maret 2024, korban kembali diperiksa, kali ini di Puskesmas. Selain bersama polisi, korban juga didamping oleh Pekerja Sosial dari Kemensos.
Di tengah pemeriksaan, RI mengungkapkan kepada pekerja sosial bahwa dirinya telah disetubuhi oleh KG sebelum Ramadan.
Berdasarkan pengakuan RI tersebut, polisi segera mengambil tindakan yaitu dengan menangkap KG yang tidak lain adalah kakak kandung korban.
Nah, setelah KG ditangkap barulah terjadi peristiwa yang mengejutkan banyak pihak. Yaitu, Ri datang ke kantor polisi meski masih dalam kondisi lemah.
Saat ke kantor polisi bertemu dengan pelaku, RI masih mengenakan infus. Kejadian ini sungguh ironis, korban justru bersimpati kepada pelaku.
Saat bertemu dengan pelaku di kantor polisi, RI langsung bersimpuh. Dia memeluk KG di hadapan sejumlah polisi dan pekerja sosial dari Kemensos.