BK Gulat Pindah Tempat

Sabtu 22-02-2014,09:06 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUMBER - Tempat pelaksanaan Babak Kualifikasi (BK) Porda Jabar XII/2014 cabang gulat dipindahkan. Sebelumnya, BK yang digelar 10-16 Maret itu akan dihelat di GOR STTD Kabupaten Bekasi. Namun informasi terakhir menyebutkan, Kabupaten Bekasi sebagai tuan rumah tidak siap. Akhirnya, BK dipindah ke GOR Padjadjaran, Kota Bandung. Bagi tim gulat Kabupaten Cirebon proyeksi BK, dipindahkannya tempat venue tersebut tidak menimbulkan pengaruh besar. Pelatih Gulat Fahmi Gunawan malah mengatakan, dipindahkannya venue justru menguntungkan PGSI. Sebab, anak asuhnya lebih familiar dengan GOR Padjadjaran ketimbang GOR STTD. “Secara umum tidak merugikan. Kita malah bersyukur. Paling tidak, pegulat-pegulat kita sudah terbiasa dengan suasana GOR Padjadjaran,” ujarnya. Fahmi menambahkan, PGSI Kabupaten Cirebon akan menurunkan 18 pegulat di BK. Diantara 18 pegulat, ada empat pegulat yang diunggulkan. Yakni Haerudin (48 kg gaya greco), Sunenta (60 kg greco), Syarifudin (48 kg gaya bebas) dan Ade Tokun (51 kg bebas). “Haerudin sempat mengikuti pelatih di Korea dengan tim pra PON Jabar selama tiga bulan. Karena itu, dia jadi unggulan pertama,” terang mantan pegulat Kabupaten Cirebon itu. Empat tahun lalu, saat Porda Jabar XI/2010 di Kota Bandung, PGSI menyumbangkan satu emas, satu perak dan tujuh perunggu. Fahmi mengakui, kualitas pegulat Kabupaten Cirebon tahun ini sedikit di bawah level pegulat empat tahun lalu. Namun demikian, Fahmi tetap optimistis target satu medali emas dapat terwujud. “Kita sadar materi pegulat kita tidak sebagus dulu. Tapi kita tidak boleh kehilangan keyakinan. Sebab, peluang selalu ada buat orang yang berusaha,” tegasnya. Seperti diketahui, di Porda 2010 Kabupaten Cirebon masih diperkuat pegulat andalanya, Hendri Sapta Kusumah yang turun di nomor 48 kg greco. Sayangnya, satu-satunya pegulat Kabupaten Cirebon yang mampu mempersembahkan emas di porda empat tahun lalu itu tidak bisa turun di porda tahun ini. Sebab, PGSI Jabar membatasi usia pegulat yang berlaga di porda. Yakni di bawah usia 25 tahun. Sementara usia Hendri saat ini 26 tahun. “Haerudin menggantikan posisi Hendri tahun ini. Semoga bekal yang didapatnya dari Korea cukup untuk mewujudkan target satu medali emas,” pungkas Fahmi. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait