Waspadai Kebangkitan Geng Motor

Sabtu 22-01-2011,07:02 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON- Meski beberapa kelompok geng motor di Cirebon sudah menyatakan membubarkan diri, bukan berarti sudah aman 100 persen. Mereka yang biasa berkonvoi dan membuat onar di jalan raya ini masih perlu diwas­padai karena bukan tak mungkin bangkit lagi. Polisi pun harus tetap memantau kelompok ini. Kewaspadaan itu terungkap saat rapat koordinasi (rakor), Jumat (21/1), terkait program membangun kemitraan dan program kegiatan Sat Binmas Polres Cirebon Kota (Ciko) tahun 2011 bidang pembinaan dan potensi masyarakat. Rakor diadakan di Aula Mapolres Ciko. Hadir antra lain Kapolres Ciko AKBP Drs Herukoco MSi, Walikota Cirebon Subardi SPd, Dandim 0614 Cirebon Letkol (Arh) Eddy Widiyanto SIP, Kabag Ops Polres Ciko Kompol Alfred Ramses Sianipar SIK, Kasat Lantas AKP Kurnia, Kasat Intelkam AKP Singgih SH, Kasat Reskrim AKP Agah Sonjaya, Kabid Dikmen Disdik Kota Drs Anwar Sanusi MPd, Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informatika Drs H Yusa NK, serta mantan anggota DPRD Ir H Wawan Wanija. Hadir juga eks geng motor seperti GBR,  Moonraker, hingga klub motor yang jumlahnya mencapai 51 klub dan 5 klub mobil. Herukoco menjelaskan, rakor diselenggarakan berdasarkan ru­ju­kan dari surat Kapolda Ja­bar Nomor: B/8589/VII/2010 ter­­­tanggal 1 Juli 2010. Rakor ini, kata Heru, sebagai upaya penanganan eks anggota geng motor pas­ca­deklarasi  pembubaran bebe­ra­pa waktu lalu. Rakor ini ju­ga mem­bahas kemungkinan men­­cari tempat bagi klub motor yang menyukai sport. “Sehingga ke­biasan mereka balap-balapan di jalan, bisa tersalurkan melalui jalur yang tepat,” kata Kapolres Herukoco. Upaya preventif, tambah Herukoco, dengan melibatkan eks anggota geng motor dalam kegiatan bakti sosial. “Program jangka pendek kami adalah membangun moral bersama supaya mereka tak terjebak kepada pergaulan yang negatif. Jangka panjangnya, mencarikan mereka sirkuit yang tepat serta membangun citra mereka yang sebelumnya terpuruk agar jadi lebih baik lagi,” bebernya. Mantan Kapolres Sukabumi sempat menjelaskan ciri-ciri  geng motor. Menurutnya, mereka rata-rata berusia antara 15-20 tahun atau usia SMP hingga SMA. Meski ada juga yang usia­nya di atas 20 tahun. Selain itu, penampilan mereka sangar, kendaraan yang dipergunakan ada yang ilegal, sering membuat kekacauan bahkan ada yang mem­­bawa senjata tajam. Pa­rah­­nya lagi, mereka rawan disu­supi aliran sesat. “Ini (aliran se­sat) yang perlu diwaspadai. Apalagi usia anggota geng mo­tor termasuk masih muda dan rawan dengan penyusupan ali­ran sesat. Para orang tua harus mengawasi anaknya agar tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum,” pesan Herukoco. Sementara Walikota Subardi menyambut baik rakor dengan mengundang klub motor serta eks geng motor. Rakor ini, kata Subardi, hendaknya dijadikan acuan bersama-sama menciptakan Kota Cirebon yang aman dan kondusif. Dia juga sempat menyinggung perlunya penyedian lokasi  sirkuit untuk menyalurkan bakat-bakat dari anggota klub motor dan eks anggota geng motor sehingga potensi mereka dapat terasah secara optimal. Sedangkan Dandim 0614 Cirebon Letkol (Arh) Eddy Widiyanto SIP juga berharap ada ruang publik bagi motoris yang memiliki bakat sebagai pembalap. “Sehingga potensi mereka dapat diarahkan kepada yang positif,” ujar Eddy. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait