Wushu Tak Wajibkan Latihan Pagi-Sore

Sabtu 22-02-2014,09:16 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUMBER – Pemusatan latihan atlet wushu Kabupaten Cirebon kurang maksimal. Berlangsung di GOR Ranggajati, Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (20/2) lalu, latihan hanya diikuti dua orang. Padahal, Wushu Indonesia (WI) Kabupaten Cirebon diperkuat 17 atlet untuk ke babak utama Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014. Ke-17 atlet adalah yang berhasil lolos ketika kualifikasi digelar di GOR Padjadjaran, Bandung, Desember 2013. Padahal, pemusatan latihan sudah digulirkan WI sejak Januari 2014. Latihan digelar setiap hari di GOR Ranggajati. Menurut keterangan Bendahara WI Ben Nurdin, hanya delapan atlet yang mengikuti pemusatan latihan di Ranggajati. Sementara sembilan atlet lainnya dititipkan di beberapa perguruan wushu di Kota Bandung. “Sore ini hanya datang dua atlet. Yang lain mungkin kelelahan karena paginya kita gelar latihan fisik,” ujar Beben, sapaannya, kemarin. Beben menambahkan, selain latihan teknik di sore hari, setiap Senin, Kamis dan Jumat digelar latihan fisik di pagi hari. Karena itu, setiap Senin, Kamis dan Jumat, WI memberikan toleransi bagi atlet-atlet yang betul-betul kelelahan untuk tidak mengikuti sesi latihan sore. “Kita belum berani mewajibkan atlet mengikuti dua kali sesi latihan. Sebab, ekstra fooding dan vitamin belum kita sediakan. Itu karena anggaran training center (TC) dari KONI belum cair,” terangnya. Mengikuti dua kali sesi latihan dalam satu hari, dianggap Beben memerlukan vitamin dan ekstra fooding. Jika tidak, atlet tidak akan berkembang dengan baik. Sebab, kemampuan tubuhnya dipaksa bekerja secara berlebihan. “Makanya, kita tidak memaksakan atlet untuk latihan sore jika mereka kelelahan saat latihan fisik,” urainya. Dua atlet yang hadir mengikuti sesi latihan sore, Kamis (20/2) lalu adalah Widia, atlet kategori shanda kelas 60 kg putri dan Asmad, kategori shanda 60 kg putra. Keduanya berlatih dengan penuh semangat di bawah asuhan pelatih wushu asal Kota Cirebon, Andrias Leimena. “Meski hanya kita berdua yang latihan, tidak mengurangi semangat kami,” ujar Asmad. Sekadar informasi, Asmad merupakan mantan pegulat Kabupaten Cirebon yang turun di Porda Jabar XI/2010. Ketika itu, Asmad menyumbangkan satu medali perunggu di kelas 55 kg gaya bebas. Tahun ini Asmad tidak turun di porda karena batasan usia di bawah 25 tahun yang ditetapkan PGSI Jabar. Usia Asmad kini 27 tahun. Karena masih ingin membela Kabupaten Cirebon di porda, Asmad memilih pindah cabang olahraga. Sebab, cabang wushu tidak ada batasan usia di porda. “Saya mulai latihan sejak awal tahun lalu. Perbedaan gaya bertarung membutuhkan penyesuaian. Tapi kini sudah terbiasa. Mudah-mudahan bisa menyumbangkan medali di porda,” ucapnya penuh harap. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait