Pol PP Janji Cek Izin Galian Sampora

Senin 24-02-2014,09:38 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN - Galian tanah merah di sekitar jalan baru Sampora-Caracas, Kecamatan Cilimus yang meresahkan warga disikapi serius Satpol PP. Saat dikonfirmasi, Kepala Satpol PP Kuningan, Deni Hamdani menegaskan pihaknya akan segera mengecek lokasi. “Kami belum mengecek, insya Allah besok kita akan ke sana (lokasi galian tanah merah),” tegas Deni, kemarin (23/2). Bukan hanya mengecek lokasi, Deni juga akan mengecek pula perizinan galian tersebut. Sebab sejauh ini pihaknya mengaku belum mengetahui apakah operasi itu sudah mengantongi izin atau tidak. “Kami juga akan mengecek apakah galian tanah merah itu memiliki izin dari Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (DSDAP) atau belum,” ucapnya. Terpisah, Kepala DSDAP Kuningan, H Amirudin menyebutkan bahwa operasi pengerukan tanah merah di Jalan baru Sampora-Caracas berizin. Hanya saja dirinya menegaskan bahwa itu bukan izin galian melainkan izin untuk penataan lahan. “Untuk yang di Caracas bukan izin galian tapi izin untuk penataan lahan,” jawab Amir sapaan pendekanya. Sementara itu dari pantauan Radar, operasi galian tanah merah masih berlanjut. Bahkan puluhan dump truck hilir mudik mengangkut tumpukan tanah yang dikeruk beko. Hanya terlihat satu beko saja di lokasi yang kabarnya akan ditambah. Ketinggian bukit yang dikeruk itu mencapai sekitar 20 meter. Kelihatannya, bukit tersebut bakal dipapas sampai menerjunkan kendaraan berat dan puluhan dump truck. Sebagai jalan masuk kendaraan, Tembok Penahan Tebing (TPT) jalan baru dibongkar. Salah seorang pekerja menyebutkan, tanah merah kebanyakan dijual ke daerah Kanci Pangalengan. Dalam seharinya truk yang hilir mudik bisa mencapai seratus rit. Bahkan pekerja itu menyebutkan harga jual tanah merah mencapai kisaran Rp200 ribu. “Harga jualnya tergantung jarak tempuh. Kalau ke daerah Kuningan kota mencapai Rp 200 ribu, sedangkan yang dekat-dekat seperti Cilimus, Bandorasa dan sekitarnya bisa mendapatkan harga Rp100 ribu,” tutur pekerja tersebut. Puluhan mobil dump truck itu melaju dari jalan baru Sampora menuju jalan Caracas. Kemudian menembus jalan raya Kuningan-Cirebon sesuai dengan tujuan angkutan. Dari pengangkutan tersebut tampak tanah berserakan dan becek sehingga tidak sedikit memakan korban. Kemarin (23/2) saja, sempat terlihat ada seorang pengendara sepeda motor yang terjatuh namun tidak mengalami luka serius. “Itulah yang membuat kami resah. Sekarang ini kalau mau ke Cibuntu atau ke Ciawi Gajah terpaksa saya harus lewat jalur Wanayasa Kecamatan Beber. Karena memang jalannya benar-benar becek dan membahayakan,” tutur Wili, salah seorang pengendara yang kerap melalui jalan tersebut. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait