Sebelum Dibangun Lagi, Kondisi Tanah di Kawasan Kotaku Panjunan Akan Dikaji Ulang

Jumat 19-04-2024,21:00 WIB
Reporter : Azis Muhtarom
Editor : Moh Junaedi

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Penanganan longsoran bangunan kawasan Kotaku Panjunan, segera diperbaiki konstruksinya pada awal Mei mendatang, oleh balai prasarana permukiman wilayah (BP2W) Jabar Kementerian PUPR.

Sebelum melangkah ke perbaikan konstruksi, terlebih dahulu saat ini akan dilakukan survei kajian kondisi tanah.

Mengingat lokasi bangunan proyek tersebut berada tepar di bibir sungai, sehingga rawan abrasi.

BACA JUGA:Menkominfo Sudah Take Down 1,6 Juta Situs Judi Online

BACA JUGA:Daftar Calon Wali Kota Cirebon, Ini Alasan Prabu Diaz Pilih PDI Perjuangan

BACA JUGA:Bupati Imron Lantik Ribuan Pegawai P3K di Lingkungan Pemkab Cirebon

Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon Drs Agus Mulyadi menjelaskan, kawasan Kotaku ini sebetulnya masih tanggung jawab BP2W Jabar Kementerian PUPR.

Menurutnya, sejak adanya peristiwa retakan dan tanah amblas di strukrur bangunan di titik yang dekat dengan bibir sungai, pihaknya sudah menyurati BP2W. Serta langsung direspon dengan kesediaan untuk memperbaikinya.

“Kita sudah bersurat, ada respon. Mereka akan memperbaiki dan menguatkan. Awal mei rencananya dimilai perbaikan,” ujar Gus Mul, saat meninjau lokasi Kotaku Jumat 19 April 2024 sore.

BACA JUGA:Ingin Majukan Kota Cirebon, Reza Mansyur Daftar Calon Wali Kota dari PDI Perjuangan

BACA JUGA:Selain Larangan Bermain 2 Kali, Segini Denda Ramadhan Sananta

BACA JUGA:Pelatih Australia Frustrasi Hadapi Indonesia, Ini Katanya

Untuk itu, dia meminta kepada Kepala Dinas DPRKP untuk lebih aktif berKordinasi dengan pihak balai. Agar pada perbaikan tersebut dibarengi penguatan struktur tanah dan spesifikasi konstruksinya.

“Khawatir (kerusakan) memanjang, harus segera diperbaiki. Agar abrasi sungai terminimalkan. Termasuk gorong gorong drainasenya,” sebutnya.

Kepala DPRKP Kota Cirebon Wandi Sofyan SSTP mengungkapkan, informasi dari pihak BP2W Jabar Kementerian PUPR akan menindaklanjuti kerusakan konstruksi ini dengan skema OPOR (optimalisasi pemeliharaan operasi dan rehabililitasi).

BACA JUGA:2 Ormas Bentrok di Kota Bandung, 1 Orang Meninggal Dunia, Polisi: Kami Bawa Semua!

BACA JUGA:Terancam Pensiun Dini, Kisah Ernando Ari sebelum jadi Kiper Utama Timnas Indonesia

BACA JUGA:15 Jabatan Kosong Pemkot Cirebon Ada Eselon II, III, IV, Kepala BKSDM: Beliau Belum Memanggil

Namun, kata dia, terlebih dahu akan ada kajian struktur tanah yang menurut pihak balai, kegiatannya dibebankan pemkot Cirebon, sebagai bentuk kontribusi pemerintah daerah penerima manfaat skema OPOR ini.

“Kami harap OPOR bisa mencakup panjunan dan kebon baru, agar nol kumuh,” imbuhnya. (azs)

Kategori :