Duuh..Pengusaha Bawang Goreng di Kuningan Stop Produksi, Ternyata Ini Penyebabnya
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM – Pengusaha bawang goreng di Kuningan, Jawa Barat, stop produksi.
Kondisi ini terjadi parca Lebaran Idul Fitri. Penyebabnya antara lain lantaran harga bawang merah mengalami lonjakan yang signifikan.
Naiknya harga bawang merah berdampak terhadap ongkos produksi pengusaha bawang goreng di Kuningan.
Akhirnya, pengusaha bawang goreng yang ada di wilayah Kabupaten Kuningan memilih untuk stop produksi.
BACA JUGA:Kodisi Terbaru Mantan Bupati Kuningan, Ini Kesaksian Orang-orang Terdekat
BACA JUGA:Gowes Cirebon - Tasikmalaya, Azrul Ananda Menikmati Alam dengan Bersepeda
Seperti dialami pabrik bawang goreng KIM milik Iman Aruman di Desa Cilaja, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan.
Sejak awal Lebaran pabriknya baru dua kali memproduksi bawang goreng.
Penyebabnya, ketersediaan bahan baku bawang merah yang sulit didapat dan harganya sudah melambung hingga tiga kali lipat dari harga normal.
"Saat stok bawang merah melimpah kami bisa produksi rata-rata 1,5 ton per hari. Tapi sejak awal bulan Syawal ini kami baru produksi dua kali, itu pun sangat sedikit hanya 5 kuintal saja," papar Iman, Selasa (23/4/2024).
Dia menerangkan, berhentinya produksi bawang goreng di pabriknya karena sulit mendapatkan bahan baku bawang merah yang biasa dipasok dari Brebes, Jawa Tengah.
Kabarnya, kondisi ini disebabkan karena sebagian besar pertanian bawang merah di Brebes mengalami gagal panen akibat banjir yang terjadi pada pertengahan Ramadan lalu.
"Cuaca ekstrem yang terjadi pada pertengahan puasa kemarin menyebabkan banyak areal pertanian bawang di Brebes mengalami gagal panen akibat dilanda banjir. Waktu itu banyak petani yang memilih panen paksa meskipun bawang masih sangat muda. Akibatnya sekarang di Brebes baru masuk awal musim tanam, sedangkan stok bawang merah sudah habis," jelas Iman.