KUNINGAN - Kendati jarum jam masih menunjukkan pukul 09.00 pagi, tapi suasana sudah mulai memanas. Polisi bersenjata lengkap melakukan penjagaan ekstra ketat. Terlihat juga sebuah mobil pemadam kebakaran disiapkan. Tak berapa lama mendadak muncul puluhan massa dengan wajah beringas. Massa yang emosi itu tidak terima dengan hasil perolehan suara saat penghitungan suara di KPUD Kabupaten Kuningan. Massa kian liar dan memancing provokasi dan bertindak anarkistis. Bahkan massa terus berusaha merangsek masuk ke kantor KPUD Kuningan. Namun, usaha puluhan massa yang kalap sia-sia. Barikade Satuan Sabhara dan pasukan huru-hara (Dalmas) Polres Kuningan lebih sigap dan langsung menghadang warga. Sontak bentrokan antarpolisi dan massa yang emosi tidak bisa terhindarkan. Memanfaatkan batu dan kayu, massa langsung melempari berikade polisi. Dalam insiden yang terjadi Selasa (25/2) pagi, beberapa orang terluka akibat bentrokan tersebut. Karena massa semakin beringas, polisi lalu mengerahkan water canon dan menembakkan gas air mata. Alhasil, massa sempat mengendurkan serangan dan terpecah. Suasana kondusif hanya berlangsung 15 menit. Secara mendadak, gerombolan massa yang masih membekali diri dengan batu kembali menyerang polisi. Perlindungan ketat dilakukan polisi, namun semakin lama, massa berhasil memukul mundur berikade polisi. Pasukan motor polisi dengan personel bersenjatakan lengkap langsung masuk ke berikade. Terdengar letusan senjata yang dilontarkan petugas ke atas. Meski sempat surut, namun massa kembali lagi beringas. Polisi akhirnya melumpuhkan beberapa orang yang dianggap sebagai provokator. Situasi akhirnya bisa dikendalikan Polres Kuningan. Rupanya kejadian yang berlangsung di halaman parkir Mapolres Kuningan tersebut merupakan bagian dari simulasi dalam rangka latihan gabungan untuk pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang. “Ini merupakan simulasi untuk persiapan Pemilu 2014. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 180 personel gabungan dari beberapa satuan kepolisian di Polres Kuningan,” kata Kapolres AKBP Harry Kurniawan melalui Kabag Ops Kompol Taufik AS usai simulasi, Selasa (25/2). Selain simulasi, personel kepolisian juga telah diberikan pelatihan dalam mengantisipasi berbagai dampak dari demonstrasi dan pengamanan tempat pemungutan suara (TPS). \"Simulai berguna untuk mengetahui secara langsung kesiapan personel Polres dalam mengamankan Pemilu 2014. Selain itu jika terjadi kerusuhan, demo dan berbagai konflik pemilu, dampaknya dapat diminimalisasi personel Polri setempat dengan kesiapan yang sudah dimiliki sejak dini,\" papar perwira murah senyum tersebut. Menurut dia, simulasi juga bertujuan untuk memperkokoh fisik dan mental personel serta menguasai segala macam perlengkapan atau peralatan yang akan digunakan saat melakukan pengamanan di lapangan. Simulasi juga untuk melatih kesigapan petugas dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu 2014. “Dalam simulasi, seluruh personel Polres dilengkapi dengan tameng dan pentungan. Mereka dituntut serius seperti halnya tengah mengamankan proses pengamanan saat pemungutan suara yang diwarnai dengan unjuk rasa dan kericuhan. Personel juga dibekali dengan cara-cara menghadapi massa yang tengah anarkistis,” terangnya. Pelatihan dan simulasi tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperkokoh mental serta kesiapan seluruh personel Polres Kuningan dalam mengendalikan segala macam aksi yang mengerahkan massa dan pengamanan. \"Kami berharap, simulasi ini dapat menambahkan ilmu pengetahuan personel dalam melakukan pengamanan pemilu nanti, maka itu seluruh peserta simulasi dituntut serius mengikuti kegiatan ini hingga selesai,\" pungkasnya. (ags)
Massa Beringas, Polisi Tangkap Provokator
Rabu 26-02-2014,10:12 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :