2 Olympiacos v Man United 0, Berat Ulangi Memori 1984

Kamis 27-02-2014,09:54 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

PIRAEUS – Pendukung Manchester United harus siap kecewa jika akhir musim nanti tim kesayangan me rekati dak mampu meraih trofi. Sebab, setelah peluang meraih gelar di pentas domestik menipis (United ter tinggal 15 poin oleh Chelsea di Premier League serta tersingkir di ajang Piala FA dan Piala Liga), kans merajai pentas Eropa pun rasanya sangat berat. Itu seiring dengan kekalahan 0-2 yang diderita United saat melawat ke Karaiskakis Stadium menghadapi wakil Yunani Olympiacos kemarin dinihari WIB. Kekalahan itu membuat United harus bekerja ekstrakeras pada leg kedua babak 16 besar di Old Trafford pada 19 Maret mendatang. United harus menang dengan selisih tiga gol jika ingin melenggang ke perempat final. Olympiacos membuka kemenangan ketika Alejandro Domínguez dengan jitu membelokkan tendangan keras gelandang bertahan Giannis Maniatis pada menit ke-38. Saat babak kedua berjalan Sembilan menit, Setan Merah semakin terbenam gara-gara gol cantik pemain pinjaman Arsenal, Joel Campbell. Memang, United pernah membalikkan defisit dua gol ketika kalah pada leg pertama di kandang lawan. Itu terjadi pada perempat final Piala Winners 1984. Ketika itu mereka kalah 0-2 oleh Barcelona di Nou Camp. Namun, pada leg kedua di Old Trafford, United menang 3-0 lewat gol Bryan Robson (23’ dan 50’) serta Frank Stap leton (52’). Mereka akhirnya berhasil melaju ke semifinal. Nah, menilik performa yang di tunjukkan United kemarin, rasanya memang berat skuad asuhan David Moyes itu bisa mengulang memori 1984. Media-media Inggris juga menyebut standar United sangat rendah. Bahkan, lebih rendah d ari pada Everton, tim yang musim lalu di arsiteki Moyes. “Saya kaget,” ucap Moyes dilansir The Telegraph. ”Saya tidak melihat kami bermain pada level yang baik. Kami tidak mampu men ciptakan peluang. Sungguh,” keluh pria asal Skotlandia itu. Moyes seharusnya tidak boleh terkejut. Sebab, dia memang melakukan kesalahan fatal dalam memilih pemain. Entah apa yang ada di otak Moyes ketika memilih Tom Cleverly dan Michael Carrick sebagai duet gelandang bertahan. Jangankan menjadi inisiator awal serangan, Cleverly dan Carrick hanya sibuk mengumpan di area pinggir lapangan. Sebuah usaha yang sia-sia karena memang tidak pernah mengancam pertahanan Olympiacos. Kesalahan ganda Moyes ialah memilih duet pemain uzur Vidic dan Rio Ferdinand sebagai bek tengah. Sejak Agustus 2011, keduanya hanya menjadi starter lima kali di Liga Champions. Hasilnya? United tiga kali kalah dan sekali seri saat Vidic-Ferdinand mengawal pertahanan Setan Merah. Blunder Moyes belum berakhir. Banyak yang heran apa yang dialami gelandang muda Adnan Januzaj hingga Moyes tidak memasang dia. Padahal, Januzaj adalah satu di antara sedikit pemain United yang bersinar musim ini. ’’Saya memang sengaja memainkan Cleverly ketimbang dia,’’ ungkap Moyes. Sebaliknya, Michel selaku pelatih Olympiacos menilai kemenangan kemarin sangat positif bagi timnya. Namun, dia meminta pemainnya tetap berfokus di leg kedua. ’’Semua yang berpikir bahwa 2-0 sudah cukup untuk lolos adalah sebuah kesalahan,’’ ucap pria asal Spanyol itu. (nur/c4/bas)

Tags :
Kategori :

Terkait