Setelah melakukan perbuatannya, mereka menghabisi nyawa Indah. Kemudian mengikat tangan dan mulut korban. Lalu, jenazah wanita muda itu, dimasukan ke dalam karung.
Kedua pelaku lantas mengambil smartphone milik korban dan sempat mengirimkan WhatsApp kepada beberapa orang, termasuk atasan dari Indah.
Candra dan Fahmi, mengirimkan pesan singkat untuk menghilangkan jejak atas perbuatan yang telah mereka lakukan.
"Para pelaku ini menguasai handphone korban dan membalas pesan dari beberapa orang dekat korban," kata Kasat Reskrim.
BACA JUGA:Inilah Daftar Nama Korban Tewas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang
Pesan tersebut dikirimkan pelaku agar orang dekat korban tidak curiga kalau Indah tiba-tiba menghilang.
Padahal saat itu, Indah sudah tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah pelaku Candra yang berada di Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.
Pelaku mengirim chat kepada atasan korban untuk meminta izin tidak bisa masuk kerja dengan alasan sakit lambung.
Kemudian dia juga membuat status WhatsApp seolah-olah Indah sedang sakit demi meyakinkan atasan di tempatnya bekerja.
BACA JUGA:Waspadai Virus MERS-CoV Jika Sampai di Tanah Suci, Saran Dokter Jauhi Hewan Ini Agar Tidak Tertular
Setelah berbalas pesan dan memasang status WhatsApp, smartphone Indah sudah tidak bisa lagi dihubungi.
Kasus ini kemudian terungkap pasca penemuan jenazah Indah di sungai yang melewati Desa Tegalgubug Lor.
Pasca penemuan jenazah itu, dilakukan pemeriksaan dan terlihat ada tanda penganiayaan pada tubuh korban.
Polisi kemudian meringkus kedua tersangka setelah melakukan penyelidikan dan pengejaran.