BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Pasca kecelakaan maut bus pariwisata yang merenggut 11 nyawa di Jalan Ciater Subang, Sabtu 11 Mei 2024 kemarin.
Muncul wacana untuk menambah infrastruktur jalan di kawasan Ciater, Kabupaten Subang.
Namun, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyebut menunggu hasil dari investigasi dan evaluasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
BACA JUGA:Anak Buah Jokowi ke Cirebon Jenguk Anak yang Alami Depresi Berat Gara-gara Ibu Jual Handphone
BACA JUGA:Rafael Struick Awalnya Diragukan, Kemampuannya Kini Diakui si Ular Phyton
BACA JUGA:Mengenal Jenis Handgrip Sepeda Motor
"Untuk penambahan infrakstruktur jalan, kami masih menunggu hasil dari KNKT, apa harus ada perombakan rambu, pelebaran jalan dan lainnya, kami masih menunggu," kata Bey saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 13 Mei 2024.
Sebelumnya, Bey Machmudin mengeluarkan mengimbau kepada Bupati dan Wali Kota di Jabar untuk memperketat izin kegiatan study tour.
Pj Gubernur Jabar telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: 64/PK.01/KESRA tentang Study Tour Pada Satuan Pendidikan, tanggal 8 Mei 2024.
BACA JUGA:Depresi Gegara HP Dijual, Kabur 20 Kali dari Rumah, Paling Jauh Ditemukan di Kuningan
BACA JUGA:Anak di Cirebon Depresi Gegara HP Dijual, Pengobatan Pertama Dibawa ke Orang Pintar
BACA JUGA:Buntut Kecelakaan Maut di Subang Study Tour Dievaluasi, Pj Gubernur Jabar Terbitkan Surat Edaran
Dalam SE tersebut berisi imbauan untuk memperketat izin kegiatan study tour yang dilaksanakan satuan pendidikan di wilayah masing-masing.
"Kami ingin sekolah-ekolah di Jabar agar study tour-nya di Jabar saja supaya ekonomi Jabar sendiri ada pergerakan."
"Selain itu, pihak sekolah diminta memperhatikan kondisi kendaraan yang akan digunakan untuk melaksanakan study tour,” ujar Bey.