Gencarkan Literasi Kesehatan, Pemprov Jabar Luncur Program Ini di Majalengka

Rabu 22-05-2024,19:30 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

Untuk itu peluncuran Geber Si Jumo dan Jamillah dengan perilaku PHBS merupakan solusi terbaik dalam upaya pencegahan dan penanganan. 

"Gerakan bersama ini diarahkan untuk menyosialiasaikan agar masyarakat paham dan mengetahui bahwa itu (stunting, DBD, dan TBC) sangat berbahaya," ujar Herman. 

BACA JUGA:Amanda Soemedi Lepas Tim Baseball Flash Bandung Berlaga di Filipina

BACA JUGA:Rumah Nenek Pegi Setiawan di Kepompongan Cirebon Digeledah Polisi, Baru Seminggu ke Bandung

"Jika sudah memiliki pemahaman, maka masyarakat bisa melakukan penanganan bahkan lebih jauh dapat melakukan pencegahan secara mandiri," ucapnya.

Untuk pencegahan stunting, Herman memaparkan strategi Zero New Stunting dengan dua cara pencegahan pada ibu hamil sebelum kelahiran maupun setelah kelahiran.

"Sebelum kelahiran, ibu hamil harus mendapatkan asupan tablet tambah darah, memeriksakan diri ke tenaga kesehatan minimal enam kali, dan mendapatkan protein hewani," katanya.

Setelah kelahiran pada balita usia 0-6 bulan, Herman menjelaskan, perlu mendapat Air Susu Ibu (ASI) ekslusif. 

2

BACA JUGA:Kodim 0614/Kota Cirebon Gelar Vicon dan Syukuran HUT Kodam III/Slw ke-78 Tahun 2024

Kemudian usia 7- 24 bulan mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan mengonsumsi makanan yang berprotein hewani seperti telur, daging, ikan, dan susu.

"Itu saya kira dengan strategi Zero New Stunting dan jurusnya sebelum kelahiran dan setelah kelahiran," ungkap Herman.

Sememtara itu, dalam penanganan DBD dan TBC, ia menyebut dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Untuk DBD lakukan 3M, menutup, menguras, dan mengolah, pasti tidak akan ada nyamuk Aedes aegypti, yang akhirnya DBD bisa diatasi," ucapnya.

BACA JUGA:Foto Pegi Setiawan Alias Perong, Apa Perannya dalam Pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon?

Untuk TBC pun sama dengan menerapkan PHBS. Jika terlanjur terserang, Herman mengungkapkan, masyarakat dapat memperoleh obat di Puskesmas terdekat.

"Saya kira obat sudah disediakan, tinggal literasi masyarakat dan itu bisa dilakukan dengan gotong royong," ujarnya.

Kategori :