Saat mendekati tubuh Eky, sambung Suroto, kondisinya sudah banyak darah keluar dari beberapa anggota tubuh.
"Darah itu banyak dan mengalir dari kepala, dari badan, pokonya sekujur tubuh itu dulu banyak lukanya Pak," imbuhnya.
Suroto menambahkan, karena Eky sudah tidak sadarkan diri dan menurutnya sudah meninggal, dia kemudian fokus kepada korban perempuan yakni Vina.
Ketika itu, menurut Suroto, Vina masih dalam keadaan hidup dan merintih minta tolong.
"Saya langsung fokus ke perempuan karena dia minta tolong, tolong, tolong. Aku bilang ia dek, sabar ya mobilnya lagi meluncur ke sini," kata Suroto.
Tidak lama kemudian, lanjut Suroto, mobil datang dan kedua korban dievakuasi ke rumah sakit Gunung Jati.
Menurut Suroto, ketika proses evakuasi, mengangkat tubuh kedua korban pun hanya bertiga. 2 anggota polisi dan dirinya.
Suroto juga masih ingat kondisi Vina ketika itu. Menurutnya, Vina sudah dalam keadaan memprihatinkan.
Ditanya mengenai luka-luka di tubuh Vina, Suroto tampak ragu. Namun demikian, dia mengingat ada banyak luka di tubuh Vina.
"Yang patah itu apa ya, kaki apa tangan begitu. Banyak Pak, lukanya itu banyak," ungkapnya.
Pada saat kejadian, Suroto hanya mengetahui bahwa keduanya merupakan korban kecelakaan.
Namun, ketika sampai di rumah dia juga bertanya-tanya dengan banyaknya luka di tubuh korban.
"Dulu itu, saya ngobrol sama istri sampai di rumah, habis nganterin dari Rumah Sakit Gunung Jati saya pulang, Mak, jatuh kayak gitu, montor tidak apa-apa tapi banyak luka (di tubuh korban)," kenang Suroto lagi.
Seperti diketahui, Vina dan Eky kemudian dinyatakan sebagai korban pembunuhan oleh aparat kepolisian. Kasusnya sampai saat ini belum tuntas.
Polda Jawa Barat kembali memeriksa saksi-saksi terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon yang terjadi 8 tahun lalu tersebut.*