BABAKAN- Peristiwa pembunuhan terhadap Dian Herawati (15) kembali memunculkan fakta baru. Pihak keluarga curiga ada pelaku lain selain Moh Taufik (18) yang sudah diamankan dan kini mendekam di ruang tahanan Polres Cirebon. Dugaan ini diutarakan nenek korban, Sutinah (50), saat dijumpai Radar, kemarin (25/1). “Waktu mau keluar rumah, Dian tak izin. Yang menjemputnya juga saya tidak tahu. Tapi kata orang yang melihat, Dian dijemput oleh dua orang memakai satu sepeda motor. Dian dibonceng paling ujung,” kata Sutinah ditemui di rumahnya di Desa Serangkulon, Kecamatan Babakan. Menurut Sutinah, Dian tinggal bersamanya sejak umur tiga tahun karena kedua orang tuanya bercerai. Ayah Dian saat ini pergi ke luar negeri dan ibunya sudah berkeluarga lagi. “Sejak kecil saya yang mengasuh. Umurnya baru 15 tahun, tapi bongsor. Kalau yang bunuh satu orang pasti dia ngelawan. Apalagi lokasi tempat pembunuhan dekat dengan rumah barunya yang sedang dibangun di Desa Babakangebang,” ucap Sutinah. Sutinah juga mengaku mendapatkan kabar dari warga terkait aksi keji itu. Sebelum dibunuh, lanjutnya, warga sempat melihat Dian cekcok di atas motor dengan tersangka di daerah pertigaan Pasar Babakan. “Ada warga yang bilang, Dian sama laki-laki (tersangka, red) cek-cok dekat Pasar Babakan. Bahkan katanya sempat menampar Dian,” ucapnya dengan penuh emosi. Saat malam kejadian itu, Sutinah sempat menunggu cucu kesayangannya itu pulang hingga pukul 21.00. Tapi karena Dian tidak pulang juga, Sutinah akhirnya menelpon Dian. Meski nomor yang dihubungi tersambung, tapi Dian tidak mengangkat telepon itu. “Saya ngebel Dian jam setengah 9 malam masih aktif tapi gak diangkat. Pas yang keduanya, HP mati. Sekitar jam 10 ngebel lagi, tapi tidak aktif. Kirain saya Dian menginap di rumah ibunya, jadi gak kepikiran kalau Dian sampai dibunuh,” bebernya. Dia mengaku tidak terima dengan perlakuan tersangka Moh Taufik. “Saya minta tersangka dihukum seberat-beratnya, bila perlu dihukum mati. Nanti saat olah kejadian perkara, saya pengen pukul dia (tersangka, red) pake alu. Dunia akhirat saya gak rela cucu saya dibunuh dengan sadis,” cetusnya. Sementara Kusnali (45), adik Sutinah, mengungkapkan, sebelum jasad Dian ditemukan, Moh Taufik sempat beberapa kali bolak-balik di depan rumah Sutinah dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter. “Pada pagi harinya tersangka sempat bolak-balik ke sini. Ada tiga kali mah, bahkan kata warga tersangka sempat melihat tempat kejadian perkara,” tukasnya. Diberitakan sebelumnya, jasad Dian ditemukan tergeletak di pinggir saluran air yang tidak jauh dari MTsN Babakan. Korban ditemukan oleh warga yang sedang jogging, Minggu pagi (23/1). Dian adalah seorang pelajar kelas dua SMPN 2 Babakan. Di tubuhnya ditemukan beberapa luka bekas tindak kekerasan fisik. Di lehernya terdapat luka bekas cekikan dan di sekitar mata berwarna merah legam diduga bekas benturan benda tumpul. Tidak hanya itu, pakaian korban juga terlepas dari tubuhnya seperti celana dan jaket. Sementara Moh Taufik saat menjalani pemeriksaan mengakui perbuatannya. Itu dilakukan karena korban menolak berkencan dengannya. “Itulah pengakuan pelaku. Moh Taufik mengaku membunuh karena merasa kesal. Alasannya, korban menolak diajak kencan pada malam Sabtu, malam lalu (22/1),” ungkap Kapolres Cirebon AKBP Edi Mardianto SIK melalui Kapolsek Babakan AKP Sunarko SH. Sunarko melanjutkan, korban diduga dipukul menggunakan batu di pelipis mata. Setelah korban tak sadarkan diri, pelaku mencekik lehernya hingga tewas. (din)
Korban Dijemput 2 Pria
Rabu 26-01-2011,07:34 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :