Setelah rombongan tersebut berhenti, salah seorang kemudian turun sambil membawa senjata tajam yang masih terbungkus.
BACA JUGA:PLN Peduli Menyalurkan Bantuan Sarana Air Bersih, Dukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
BACA JUGA:Teknologi Baru, Tilang Elektronik akan Berbasis Pengenalan Wajah
"Nah yang turun satu orang itu kebetuan bawa sajam, akhirnya disamperin sama anak-anak sini," ugkapnya.
Warga yang merasa tuan rumah, kemudian mendekati salah seorang dari rombongan yang turun terlihat hendak melakukan perlawanan.
"Sajamnya masih pake sarung, jadi mungkin bukanya agak telat, jadi keburu ketangkep dulu sama warga," jelas kepala desa.
Setelah berhasil diamankan, pelaku yang membawa sajam tersebut, kemudian dibawa ke sebuah warung.
BACA JUGA:Katarina Endang Sarwestri Jadi Kajati Jabar, Bey Machmudin: Kami Harap Bisa Terus Bersinergi
BACA JUGA:Bayern Munchen Datangkan Bek Asal Jepang Senilai 30 Juta Euro dari VFB Stuttgart
"Dibawa ke warung untuk diamanin, sambil kita nunggu dari pihak Kepolisian," sambung Umaya.
Lebih lanjut menurut Umaya, kejadian serupa pernah terjadi pada bulan puasa kemarin.
"Sudah lama, waktu itu bulan puasa, lokasinya sama di sini juga," sebutnya.
Namun untuk penyerangan kali ini, menurut Umaya belum terjadi balasan dari warga sehingga tidak terjadi aksi tawuran.
"Sempat tawuran ada batu bata, itu sudah terjadi, tapi kalau yang ini belum," jelasnya.
Untuk mengantisipasi ada aksi balasan, Pemerintahan Desa Wanasaba Kidul melakukan jaga-jaga.