CIREBON, RADARCIREBON.COM - Masifnya penggunaan pupuk kimia menyebabkan sebagian besar tanah sawah sakit. Karena itu, Pemerintah mendukung penggunaan pupuk organik yang dinilai lebih ramah lingkungan dan menjaga kesuburan tanah.
Tercatat pada Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Tanah. Dari total 928.218 hektare tanah sawah yang ada di Provinsi Jawa Barat, sebanyak 88 persen dalam kondisi sakit. Baik itu, sakit ringan, sakit sedang, sampai dengan sakit berat.
"Termasuk Kabupaten Cirebon, mas. Kerusakannya maksimal. Hal itu disebabkan karena begitu masifnya penggunaan pupuk kimia," papar Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKB, Yuningsih.
Dampak dari sakitnya tanah sawah itu, kepada produktivitas padi di Jawa Barat yang saat ini hanya mampu maksimal menghasilkan 5,7 ton per hektare, tak beranjak ke 6 ton.
BACA JUGA:Sebanyak 5.864 ASN Dilantik, Pj Gubernur: Sesuai instruksi Presiden, Layani Masyarakat
Karena itulah, pemerintah tengah mengembangkan penggunaan pupuk organik sejak 13 tahun silam. Tercatat, dari total 928.218 hektare di Jawa Barat, baru sekitar 7.000 hektare yang sudah menggunakan pupuk organik.
Menurutnya, penggunaan pupuk organik memiliki kelebihan dibandingkan pupuk kimia. Diantaranya bisa menjaga kualitas tanah. Tidak hanya itu saja, semakin lama menggunakan pupuk organik, maka produktivitas akan semakin meningkat.
Bahkan, produk yang dihasilkan (beras) itu sudah pasti aman, nilai nutrisinya tinggi, dan ramah lingkungan.
Saat ini, Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat tengah menyusun rancangan peraturan daerah (Ranperda) Provinsi Jawa Barat terkait pertanian organik. Pansus 5 DPRD Jawa Barat turun ke sejumlah petani di Jawa Barat untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penyelenggaraan pertanian organik.
BACA JUGA:Rilis Daftar The Global 2000, Forbes Kembali Nobatkan BRI Sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia
Dari hasil dari kunjungan ke petani, ada kendala utama yang menghambat pelaksanaan pengembangan pupuk organik, yakni sumber air. "Di sejumlah daerah, masalahnya itu sumber air. Kita mengupayakan permasalahan ini agar segera ada solusinya. Tentunya agar produktivitas padi juga meningkat," pungkasnya. (cep)