0 Southampton v Liverpool 3, Bukan One Man Show

Senin 03-03-2014,11:20 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SOUTHAMPTON – Mencetak gol pembuka, assist untuk gol kedua, dan memberi andil hadiah penalti untuk gol ketiga. Begitulah peran krusial yang diberikan Luis Suarez untuk menginspirasi kemenangan tiga gol tanpa balas Liverpool atas Southampoton di St Mary’s kemarin dini hari WIB (2/3). Suarez seolah ingin menorehkan memori indah bertepatan dengan laga keseratus yang dijalaninya di Premier League. Dengan tambahan sebiji gol, bomber 27 tahun asal Uruguay itu makin memantapkan posisinya di puncak daftar top scorer Premier League dengan 24 gol. Jika dikalkulasi dengan 73 gol yang telah dilesakkan Liverpool di liga musim ini, Suarez memberikan kontribusi 32,4 persen. Tak hanya menjadi top scorer di klubnya, El Pistolero –julukan Suarez– juga menjadi top assist (10 assist). Dua assist lebih banyak dari skipper Liverpool Steven Gerrard. Ketergantungan terhadap Suarez itu seakan dialami barisan depan Liverpool. Assist yang diciptakan Suarez paling banyak diterima Daniel Sturridge dan Raheem Sterling dengan masing-masing empat. Bahkan, Lima dari enam gol Sterling tercipta karena umpan Suarez. Meski ketergantungan terhadap Suarez cukup tinggi, pelatih Liverpool Brendan Rodgers menolak timnya sebagai one man show. “Luis memang sensasional. Meski sebenarnya dia hanya mencetak empat dari 33 gol terakhir kami, dia membawa pengaruh besar dalam tim. Tapi, kemenangan ini karena skuad dan kolektifitas,” tutur Rodgers seperti dikutip AFP. Dengan tambahan tiga poin, Liverpool berhasil menyodok ke peringkat kedua klasemen dengan 59 poin dari 28 laga. The Reds – julukan Liverpool sukses menyalip Arsenal yang kalah 0-1 dari Stoke City (1/3) dan Manchester City yang absen bertanding di liga karena tampil di final Piala Liga tadi malam WIB (2/3). Tak berlebihan apabila selain yel-yel untuk Suarez, chants dari fans Liverpool alias Liverpudlians di St Mary’s adalah tentang juara liga. Liverpool memang belum pernah mereguk titel di era Premier League, melainkan juga sudah puasa gelar liga sejak 1990. Lantas, apa tanggapan dari Rodgers? “Baik bagi suporter untuk bermimpi. Tapi, saya tidak mau fokus pada gelar. Saya hanya ingin fokus memenangi laga selanjutnya. Kami ingin tetap kalem dan tidak terlalu terbawa dalam suasana,” papar mantan pelatih Swansea itu. “Malam ini pemain bermain brilian, mencatat clean sheet, menciptakan tiga gol dengan lima hingga enam peluang. Tapi masih ada sepuluh laga lagi. Kami hanya ingin terus mempertahankan level permainan kami,” imbuhnya. Menilik sisa laga Liverpool, banyak di antaranya memang berstatus laga berat. Gerrard cs masih akan menghadapi Chelsea, City, dan Tottenham Hotspur. Laga ke depan Liverpool bahkan menghadapi musuh lawas, Manchester United, di Old Trafford (16/3). (aga/dns)

Tags :
Kategori :

Terkait