Dari jumlah tersebut, sebagian besarnya adalah anak-anak dan perempuan. Sementara itu, lebih dari 85.000 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu, selama kurang lebih delapan bulan setelah perang pecah di Gaza, walayah itu telah mengalami kehancuran yang memilukan.
Blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan memperparah kondisi warga di sana. Israel sendiri telah dituding melakukan genosida.
Mahkamah Internasional (ICJ) dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militer di kota selatan Rafah.
Rafah saat ini merupakan tempat mengungsi bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mencari perlindungan dari perang. (*)