CIREBON, RADARCIREBON.COM - STMIK IKMI Cirebon mengadakan acara pelepasan bagi lima mahasiswa asing pada hari Selasa (25/6/2024).
Pelepasan ini merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan mereka menyelesaikan studi di STMIK IKMI Cirebon.
Wakil Ketua I Bidang Akademik, Kerjasama, dan Inovasi STMIK IKMI Cirebon, Dian Ade Kurnia MKom, menyatakan bahwa kelima mahasiswa asing yang dilepas terdiri dari empat mahasiswa asal Kamboja dan satu mahasiswa asal Madagaskar.
Empat mahasiswa asal Kamboja, yaitu Chhum Sovannamony, Kroeun Sokchin, Ngov Kinseng, dan Pich Ngouviseth, merupakan mahasiswa pertukaran dari National Polytechnic Institute of Cambodia (NPIC).
BACA JUGA:Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Wanita di Kedawung Cirebon
Mereka mengikuti program Double Degree di STMIK IKMI Cirebon selama dua tahun.
Dian menjelaskan bahwa selama di STMIK IKMI Cirebon, mereka belajar dalam tiga program studi, yaitu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Sistem Informasi, dan Teknik Informatika sesuai dengan spesialisasi masing-masing.
"Kompetensi yang mereka peroleh mencakup Managing Network Devices dari Cisco, Machine Learning, Oracle Database, dan Internet of Things," jelasnya.
Dian melanjutkan bahwa program Double Degree antara STMIK IKMI Cirebon dan NPIC telah berjalan lama.
Setiap tahun, mahasiswa dari STMIK IKMI Cirebon dikirim ke Kamboja untuk mengikuti program tersebut, dan sebaliknya, mahasiswa NPIC datang ke Cirebon untuk belajar di STMIK IKMI Cirebon.
"Insya Allah, tahun ini kami juga akan mengirimkan mahasiswa kami ke NPIC di Kamboja untuk mengikuti program Double Degree," tambahnya.
BACA JUGA:Aldi Satya Mahendra Juara WorldSSP300 Misano
Sementara itu, satu mahasiswa lainnya, Mahefasoa Nomena E dari Madagaskar, adalah mahasiswa Darmasiswa.
Selama 10 bulan, dia fokus pada studi tentang budaya, bahasa, dan bidang IT di Indonesia.
Meskipun bukan dalam program Double Degree, program ini memberikan pengalaman yang berharga.
"Untuk program Darmasiswa, kami juga akan menerima mahasiswa dari Mesir pada bulan Agustus mendatang," lanjut Dian.
Deputy Program Director of SEAMEO CECCEP (South ASEAN Minister Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting), Ith Vuthy MSc MA, menyatakan bahwa kerjasama antara STMIK IKMI Cirebon dan NPIC berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan di kedua negara.
Menurut Vuthy, melalui program ini, selain mendapatkan dua gelar sekaligus, mahasiswa juga dapat mengenal nilai-nilai budaya yang berbeda, memperluas wawasan akademik, dan mendapatkan pengalaman belajar yang beragam di dua perguruan tinggi yang berbeda.
BACA JUGA:Astra Daihatsu Sigra Jadi Mobil LCGC MPV Pilihan Utama Keluarga Indonesia