Transportasi Udara Bikin Puyeng

Selasa 04-03-2014,11:38 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

PERSIAPAN Brasil jelang Piala Dunia 2014 masih meninggalkan banyak masalah. Mulai dari kesiapan stadion, masalah kemacetan, demostrasi, dan keamanan, hingga penggusuran orang-orang miskin perkotaan. Masalah yang menumpuk itu bertambah satu lagi yakni transportasi udara. Banyak pengusaha angkutan udara mengklaim bahwa ini adalah masalah besar. Tidak mudah untuk memindahkan ratusan ribu orang menuju 12 kota penyelenggara di negara terluas kelima di dunia. \"Siapapun yang mengatakan kepada Anda bahwa tidak ada masalah pada sektor transportasi udara, jelas itu adalah bohong besar,\" tegas Jose Efromovich, CEO salah satu perusahaan penerbangan Avianca PFAVH.BO kepada The Guardian. Efromovich memberi contoh ketika Brasil melawan Meksiko di Fortaleza tahun lalu. Dia mengestimasi bahwa ada 100 pesawat akan terbang menuju dan dari Fortaleza pada hari yang sama. \"Anda tidak akan memiliki ruang yang cukup di dalam bandara bahkan untuk menampung separuh pesawat saja,\" kata Efromovich. Brasil memang sedang berusaha untuk membuktikan diri sebagai negara besar dengan pertumbuhan ekonomi sangat pesat di dunia. Tetapi, Negeri Samba tidak bisa menghindari kritik Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) terkait masalah ini. Apalagi sebelumnya, molornya pembangunan stadion juga kurangnya kamar-kamar hotel sudah sangat menyita perhatian penyelenggara. Berdasarkan data World Economic Forum, investasi untuk pengembangan bandar udara di Brasil memang melambat. Dalam lima tahun terakhir, ketika arus pesawat sudah sangat pesat, airport tidak melakukan pembenahan secara signifikan. Sebanyak 12 sampai 13 bandara yang disiapkan akan dirombak dan diperluas. Sebulan sebelum penyelenggaraan, renovasi tersebut diperkirakan sudah rampung semuanya. \"Tahun lalu, satu dari 10 penerbangan di Brasil mengalami penundaan selama 30 menit atau lebih. Itu sangat banyak, hingga tembus 7,5 persen. Ini masalah besar saat Piala Dunia,\" kata Marcelo Guaranys, Presiden Regulasi Penerbangan Brasil, Anac kepada BBC. (nur/ham)

Tags :
Kategori :

Terkait