Sudah Masuk Musim Kemarau Kok Masih Ada Hujan? Simak Penjelasan Kepala BMKG..

Kamis 11-07-2024,09:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Akhir-akhir ini wilayah Cirebon dan sekitarnya, bahkan sebagian besar di Indonesia mengalami hujan lebat hampir setiap hari.

Tidak hanya itu, suhu udara pun tampak terasa dingin apabila malam hari. Padahal, bulan Juli sampai dengan Agustus adalah puncak musim kemarau.

Sifat dari musim kemarau yang lazimnya terjadi adalah suhu udara yang terik dan kering.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa bukan sebuah anomali iklim saat adanya hujan deras di musim kemarau.

BACA JUGA:Fix, Final Euro 2024 Adalah Spanyol Tantang Inggris

BACA JUGA:Parah! 8 Pegawai KPK Diduga Bermain Judi Online, Nilai Transaksinya Bikin Terkejut

BACA JUGA:Dukung Pengelolaan Zakat, Bey Machmudin Dapat Penghargaan dari BAZNAS

2

Dia menilai kondisi seperti hujan deras turun saat seharusnya musim kemarau masih merupakan situasi atau kondisi yang aman di Indonesia.

Apalagi letak geografis Indonesia di hapit antara dua benua, yakni Australia dan Asia serta dua samudra Pasifik dan Hindia.

"Letak geografis ini menjadikan Indonesia memiliki dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau," ucap Dwikorita, dilansir dari laman BMKG.

"Angin monsun barat dari Benua Asia membuat Indonesia mengalami musim hujan."

BACA JUGA:Bersinar Tampil di MLS, Maarten Paes Diincar Klub Serie A Italia

BACA JUGA:Banyak Skincare Ilegal dengan Kandungan Bahan Berbahaya, Wanita Asal Cirebon Ini Ciptakan Solusinya

BACA JUGA:Waduh! Macan Tutul Kembali Teror Warga Gunungmanik Kuningan

"Sementara secara umum, musim kemarau di Indonesia berkaitan dengan aktifnya angin monsun timur dari Australia yang bersifat kering,” tambahnya.

Kategori :