Dirinya menambahkan, terkait kabar pemanggilan perangkat desa oleh Unit Tipikor Polres Kuningan, harus disikapi dengan tenang.
BACA JUGA:Pergerakan Macan Tutul Tertangkap Kamera Trap, Pemkab Kuningan Ajukan Penangkapan
BACA JUGA:Melaju Kencang, BRI Salurkan KUR Senilai Rp76,4 triliun Kepada 1,5 Juta Pelaku UMKM Hingga Mei 2024
Cece menuturkan, perangkat kecamatan tidak akan intervensi dalam bentuk apapun selama proses pemanggilan maupun nantinya berlanjut ke pemeriksaan.
"Kita serahkan dan hormati proses yang sedang dilakukan aparat penegak hukum," ucap Cece lewat saluran telepon, Jumat 12 Juli 2024.
Sementara itu, Ketua BPD Linggarjati, Jaja Sukanda menanggapi adanya dugaan tindak korupsi yang terjadi di lingkungan pemerintah desanya itu.
Menurut Jaja, untuk memperkuat dugaan tersebut, pihaknya tengah mengumpulkan beberapa bukti agar kecurigaan itu benar adanya.
BACA JUGA:Dorong Kemandirian Kaum Rentan dan Dukung Pengembangan UMKM
BACA JUGA:Polres Sumber Berhasil Sita Puluhan Botol Miras di Matangaji
Hal tersebut dilakukan pihak BPD dengan menggelar musyawarah tingkat dusun (Musdus), untuk menampung semua aspirasi dan pengumpulan barang bukti.
Hasil dari musdus tersebut, bakal menjadi bekal pihak BPD jika suatu saat dimintai keterangan atau sebagai barang bukti kepada instansi berwenang.
Sebelumnya, warga yang difasilitasi BPD, menggelar audiensi bersama Perangkat Desa Linggarjati perihal penyalahgunaan wewenang dan tidak transparannya pengelolaan aset desa.
Dalam audiensi tersebut, ternyata mayoritas warga yang hadir sudah tidak menginginkan Kuwu atau Kepala Desa Linggarjati terus menjabat.
BACA JUGA:Relawan Sahabat Imron Resmikan Posko Pemenangan di Cirebon Timur
BACA JUGA:Didukung BRB, Oki Siap Tarung di Piwalkot Cirebon 2024?
Warga merasa sudah tidak mempercayai Kuwu Linggarjati, karena diduga sudah menyalahgunakan wewenang dan tidak transparan lagi perihal dana yang diperoleh dari aset desa.*