INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - SMPN 1 Bangodua, Kabupaten Indramayu, deklarasi anti bullying dan kekerasan. Berharap menjadi sekolah percontohan.
Menurut Ketua Deklarasi Anti Kekerasan dan Bullying di Sekolah, Apriyani B Lestari, kekerasan anak di sekolah ada beragam bentuk.
Oleh karena itu, patut dicegah agar tidak terjadi hal-hal kurang baik pada perkembangan psikologis anak.
Menurutnya, jika anak sebagai generasi terawasi dan terbina dengan lingkungan yang baik, akan tumbuh generasi emas yang unggul, berkarakter, dan daya saing.
BACA JUGA:Nyaris Tawuran, Pelajar Bawa Sajam Diduga Mau Nyerang, Kabur Dikejar 1 Sekolah
"Kita berikan paparan mengenai pencegahan terhadap anak atas kekerasan di lingkungan pendidikan yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan Intoleransi, serta kebijakan yang mengandung kekerasan,” kata Apriyani.
Sementara itu, Ketua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMPN 1 Bangodua, Daspan SPd MSi mengatakan, sekolah harus menjadi tempat yang ramah anak.
Pada hari ketiga MPLS di SMPN 1 Bangodua, kegiatan diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari mengaji, pembinaan religius, pembinaan kenakalan remaja, pembaca deklarasi anti kekerasan, dan penandatangan kesepahaman.
Berbagai kegiatan tersebut, agar sekolah menjadi tempat yang ramah anak untuk pertumbuhan generasi.
BACA JUGA:Indomaret Salurkan Bantuan Bencana Banjir Kabupaten Cirebon
BACA JUGA:Megawati Pengawal Konstitusi: Perjuangan seorang Ibu yang Tak Kunjung Usai
"Mencegah jauh lebih baik dari pada menangani kenakalan remaja. Sekolah siap melakukan pembinaan pada hari tertentu sebagai konsistensi pengawalan karakter siswa yang baik," kata Daspan dikutip dari Radar Cirebon.
Kekerasan dan aksi bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, pihaknya mencoba untuk menangkal fenomena tersebut.
"Maka sejak pertemuan minggu pertama di sekolah dilakukan sosialisasi pencegahan atas kekerasan di lingkungan pendidikan sebagai upaya nyata," ujarnya.