Setelah BPOM Mengumumkan Roti Okko Mengandung Zat Berbahaya, Banyak Diminati Masyarakat, Kini Sulit Ditemukan

Sabtu 27-07-2024,18:00 WIB
Reporter : Khoirul Anwarudin
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengumumkan roti Okko menggunakan pengawet berbahaya. Pasca pengumuman tersebut, roti buatan PT Abadi Rasa Food, Bandung tersebut kini mulai sulit ditemukan, termasuk di sentra pemasaran kue dan snack di Kabupaten Cirebon, Pasar Kue Plered.
Berdasarkan pantauan Radar Cirebon di Pasar Plered, Kamis (25/7/2024) produk roti Okko memang sudah sulit ditemukan. Padahal, merek roti tersebut sebelumnya sempat menjadi salah satu produk roti yang banyak diminati oleh masyarakat.

Salah satu pemilik warung kelontong di Pasar Kue Plered, Uus mengatakan bahwa produk roti Okko memang pernah menjadi primadona. Sebab, dengan harga yang terjangkau, roti tersebut mempunyai ukuran yang cukup besar dan kemasan yang bagus. Selain itu, masa kadaluarsa produk tersebut juga cukup lama. Bisa sampai lebih dari 3 bulan.

"Kalau dulu sih banyak. Banyak yang beli juga apalagi karena harganya cuma Rp2000 sampai Rp2500 saja. Tapi sekarang sudah jarang lihat, " Ujarnya.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Cirebon Apresiasi CEF ke-9: Momentum Kolaborasi untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Inovasi UMKM

Uus sendiri mengaku mengetahui adanya isu kandungan zat berbahaya pada beberapa merek roti dari obrolan dengan sejumlah sales yang memang banyak berlalu lalang di Pasar Kue Plered. Selain roti Okko, roti merek Aoka juga disebut memiliki kandungan berbahaya.  Kendati begitu, ia tidak mengetahui persis kandungan zat berbahaya apa yang dimaksud.

"Katanya sih apa gitu, ada zat berbahaya. Tapi saya kurang tahu juga, " Ungkapnya.

Sementara itu, pemilik kios lainnya, Rijal mengaku tidak terlalu mengikuti berita. Termasuk soal kabar adanya zat berbahaya pada beberapa merek roti terkenal.

Oleh karena itu, Ia mengaku tidak pernah memeriksa atau mengecek stok produk roti Okko di kiosnya.

BACA JUGA:Daihatsu Wujudkan Komitmen Keberlanjutan Lewat Sustainability Center yang Edukatif di GIIAS

"Dulu sih banyak. Tapi nggak tahu tuh, sekarang mulai sulit ditemukan. Udah tidak ada juga yang kasih stok (menyuplai-red) ke sini, " Ungkapnya.

Rijal mengatakan bahwa produk roti Okko memang menjadi salah satu produk roti yang banyak diminati pembeli. Selain merek Okko, roti merek Aoka juga banyak diminati oleh masyarakat.

Selain untuk dijual lagi secara eceran, biasanya roti tersebut juga dibeli hanya untuk memenuhi stok makanan saja.

"Kalau yang merek Aoka sih masih banyak yang beli. Biasanya mereka beli 1 dus untuk dijual lagi atau untuk stok di rumah saja, "jelasnya.

BACA JUGA:Era Digital, Apa Peran Aparatur Sipil Negara?

Sebelumnya, BPOM RI mengumumkan roti Okko buatan PT Abadi Rasa Food, Bandung tersebut menggunakan pengawet yang tidak seharusnya, yakni natrium dehidroasetat. BPOM juga menyatakan produsen roti Okko tidak menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dengan benar dan konsisten. Sebagai konsekuensi, proses produksi dan distribusi dihentikan. Produk roti Okko juga harus ditarik dan dimusnahkan.

BPOM menegaskan natrium dehidroasetat tidak termasuk dalam BTP yang diizinkan alias kandungan terlarang berdasarkan peraturan BPOM nomor 11 tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan.

Sementara untuk produk roti Aoka yang diproduksi oleh PT Indonesia Bakery Family Bandung itu, BPOM menyatakan bahwa produk itu tidak mengandung bahan tambahan pangan (BTP) natrium dehidrosefat. Kesimpulan itu didapatkan setelah mereka mengambil sampel produk roti Aoka dari peredaran dan diuji pada 28 Juni 2024. Hal itu juga sejalan dengan hasil inspeksi ke sarana produksi roti Aoka pada 1 Juli 2024 yang menujukkan tidak ditemukan bahan pengawet berbahaya.

BACA JUGA:50 Tahun Hadir di Tanah Air, Yamaha Semakin Di Depan Ciptakan 'KANDO' untuk Konsumen Indonesia

Kategori :