Kopi Seda Tembus CEF 2024 di Kuningan Berkat Mahasiswa KKN IPB

Minggu 28-07-2024,20:00 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Tatang Rusmanta

Kopi Seda Tembus CEF 2024 di Kuningan Berkat Mahasiswa KKN IPB 

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM – Kopi Seda tembus Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF) 2024 berkat peran dari Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Mahasiswa KKN dari IPB di Desa Seda, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, berhasil mencetak sejarah dengan menghantarkan produk kopi lokal dari Usaha Kecil Menengah (UKM) di desa tersebut ke ajang bergengsi ini.

Festival entrepreneur terbesar ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan menjadi ajang prestisius bagi pelaku usaha dari Ciayumajakuning yakni Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.

Prestasi ini merupakan puncak dari program UMKM Naik Level yang digagas oleh mahasiswa KKN-T Inovasi IPB. Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan memajukan usaha kecil di Desa Seda agar mampu bersaing di kancah nasional. 

BACA JUGA:2 Kebakaran di Kabupaten Cirebon di Susukan Lebak dan Pangenan

BACA JUGA:1.307 Atlet dari 14 Daerah di Jabar Berlaga di West Java Swimming Series 2024

“Alhamdulillah, ilmu yang kami peroleh dari perkuliahan dengan bimbingan dosen-dosen terbaik, berhasil kami terapkan untuk membantu UKM berkembang. Kami sukses mempromosikan produk kopi dari Desa Seda, sebuah desa terpencil di ujung Kabupaten Kuningan, melalui Festival bergengsi CEF 2024. Kami berharap langkah awal ini dapat menjadikan kopi sebagai kunci kemakmuran baru bagi masyarakat Desa Seda,” ujar Rahman Aulia Mulki, mahasiswa Sekolah Bisnis IPB sekaligus project leader dari program UMKM Naik Level.

Mengikutsertakan produk kopi dari UKM Kopi Seda pada festival ini bukanlah perkara mudah.

UKM Kopi Seda harus melewati berbagai tahap kurasi yang ketat, termasuk memiliki sertifikat halal, Izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai syarat awal.

Kelompok KKN-T Inovasi IPB di Desa Seda yang terdiri dari tujuh mahasiswa melakukan berbagai upaya untuk memastikan UKM Kopi Seda lolos kurasi. 

BACA JUGA:Pemain Asing Baru Persib Bandung, Pelapis Ciro Alves?

BACA JUGA:Mengenal Desa Angseri, Desa BRILiaN dengan Tata Kelola Terbaik

Mereka melakukan analisis model bisnis, analisis rantai pasok, penyederhanaan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), strategi penetapan harga, analisis daya saing, analisis kompetitif, benchmarking, pembuatan media sosial (Instagram), pengembangan Google Page, dan pembaruan kemasan produk.

Surahman, akrab disapa Kang Maman, petani kopi sekaligus pemilik UKM Kopi Seda, mengungkapkan rasa syukurnya. 

Kategori :