Mabruri Faozi *
*Dosen Fak.Ekonomi Bisnis Islam – Kandidat doktor UIN Siber Syekhnurjati
"Rakyat Tercekik Perekonomian, Pemerintah Wajibkan Asuransi Kendaraan: apakah pertanda menuju negara bangkrut?"
Diantara tanda negara akan hancur semakin besar dan beragamnya pajak yang dipungut dari rakyatnya.(Ibnu Khaldun)
Ibnu Khaldun, seorang sejarawan dan sosiolog Arab terkemuka pada abad ke-14, memberikan analisis yang mendalam tentang naik turunnya negara dalam karya monumentalnya, "Muqaddimah" (Pendahuluan). Menurut Ibnu Khaldun, beberapa tanda menunjukkan bahwa sebuah negara berada di ambang keruntuhan atau kebangkrutan:
BACA JUGA: Kebakaran di Kota Cirebon, Bengkel Tambal Ban Hangus Dilalap Api
1. Penurunan Moral dan Etika:
Ibnu Khaldun berpendapat bahwa seiring dengan kematangan dan kekayaan negara, warga negara dan pemimpinnya sering kali menjadi lebih manja dan korup. Penurunan moral ini menyebabkan melemahnya ikatan sosial dan hilangnya kepercayaan pada kepemimpinan.
2. Pajak yang Lebih Besar:
Ketika sebuah negara mulai memungut pajak yang berlebihan dari warga dan bisnisnya untuk menutupi pengeluarannya, hal ini sering kali menyebabkan kesulitan ekonomi dan ketidakpuasan. Pajak yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan inovasi, yang menyebabkan penurunan kekayaan secara keseluruhan.
3. Peningkatan Kemewahan dan Pemborosan:
Ketika negara menjadi lebih makmur, kelas penguasanya sering kali menikmati gaya hidup yang mewah dan boros. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran negara dan tekanan keuangan, mengalihkan sumber daya dari fungsi-fungsi penting seperti pertahanan dan infrastruktur.
4. Kelemahan Kohesi Sosial:
Ibnu Khaldun menekankan pentingnya 'Asabiyyah' (kelompok kohesi sosial atau solidaritas) untuk kekuatan sebuah negara. Ketika kohesi sosial melemah, konflik dan konflik internal dapat muncul, stabilitas dan efektivitas negara dapat meningkat.