Ditambahkan Wawan, dirinya mendapat kabar tersebut, dari pihak rumah sakit usai melaksanakan sholat magrib.
BACA JUGA:Cegah Praktik Korupsi, Pemerintah Kabupaten Cirebon Dorong Tingkatkan Integritas ASN
"Saya itu dikasih tahu habis magrib, dari rumah sakit yang mengaku sebagai pihak keluarga," jelas Wawan.
Mendapat kabar tersebut, Wawan langsung melakukan pengecekan ke rumah sakit yang diinfokan.
Wawan menjelaskan, selain AI terdapat korban lain atas nama W yang juga mendapat perawatan di rumah sakit yang sama.
"Tadi malam itu ada dua, temannya bernama W ketika saya datang ke rumah sakit sudah diperbolehkan pulang, sama kelas 9 tetapi beda kelas," jelasnya.
BACA JUGA:Dua Kali Diperiksa Bareskrim Polri, Benny Tidak Menjelaskan Sosok T Si Pengendali Judol di Indonesia
Mengenai AI meninggal di lokasi kejadian atau di rumah sakit, Wawan kembali tidak bisa memastikan.
"Saya kurang paham, waktu datang ke rumah sakit sudah berada di ruang jenazah," jelas Wawan.
Ditegaskannya, selama dirinya memimpin sekolah, SMPN 1 Pabuaran belum pernah terlibat aksi tawuran.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi tawuran antarpelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dikabarkan kembali pecah.
BACA JUGA:Bantu Warga, Ambulan Dokkes Polresta Cirebon Mengantar Pasien ke RSUD Waled
Berdasarkan informasi dari video yang beredar di media sosial, aksi tawuran tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Senin 5 Agustus 2024 petang.
Dalam aksi tawuran tersebut menyebabkan satu pelajar tewas, tapi identitas sekolah dan alamatnya belum diketahui.