PARIS, RADARCIREBON.COM – Dalam perhelatan Olimpiade Paris 2024, Indonesia tidak hanya mengirimkan kontingen atlet dan official. Tapi, ada juga unsur dari perangkat pertandingan, seperti wasit.
Salah satu wasit asal Indonesia yang bertugas di Olimpiade Paris 2024 adalah Muhammad Arisa Putra Pohan atau Boy Pohan.
Boy Pohan adalah wasit tinju yang tidak hanya mewakili Indonesia, namun juga Asia Tenggara. Karena, dia satu-satunya wakil dari Asia Tenggara yang menjadi wasit juri yang memimpin laga semifinal cabang olahraga (cabor) Tinju Olimpiade Paris 2024.
BACA JUGA:Gudang Limbah Plastik di Desa Kaliwedi Terbakar, 4 Ekor Kambing Ikut Terpanggang
BACA JUGA:Balik Kandang, Indonesia vs Australia Digelar di Gelora Bung Karno
BACA JUGA:Bahaya Jika Merokok Sambil Berkendara Sepeda Motor
"Sekarang dari Asia Tenggara wasit juri yang tersisa tinggal saya, selebihnya dari benua lainnya. Tentu ini kebanggaan Merah-Putih dan saya juga berharap bisa memimpin di partai final," ujar Boy Pohan dalam siaran pers Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Selasa 6 Agustus 2024.
Tugas Boy menjadi pengadil dalam ajang Olimpiade Paris 2024 bukanlah yang pertama. Pasalnya, dia sudah menjalani debutnya sebagai wasit Tinju pada Olimpiade Tokyo 2020.
Di Paris, ia sudah lima kali bertugas dengan setiap harinya menjalani tiga penugasan sejak babak penyisian hingga perempat final.
BACA JUGA:Dana Hibah Parpol di Majalengka Cair, Siapa Terima Paling Banyak?
BACA JUGA:Pj Wali Kota Sambut Tim DPMD Jabar, Wujudkan Posyandu Center of Excellence
BACA JUGA:Kenapa Sentra Batik Trusmi Selalu Sepi? Begini Jawaban dan Solusi dari Diperindagin Jabar
Boy Pohan mengatakan, untuk bisa memimpin jalannya pertandingan tinju kelas dunia sekelas Olimpiade membutuhkan proses yang tidak mudah.
Ia harus menjalani melalui seleksi ketat yang dibuat Komite Olimpiade Internasional IOC), bersaing dengan wasit juri dari 280 negara di dunia.
Seleksi yang cukup ketat itu ia jalani di European Championship di Polandia dan kualifikasi di Afrika hingga akhirnya terpilih 44 wasit juri terbaik untuk olahraga tinju dari seluruh dunia.
Setiap memimpin pertandingan, kinerja wasit mendapat penilaian langsung dari Price Waterhouse Cooper sebagai auditor dan Paris Boxing Unit yang ditunjuk langsung oleh IOC.
BACA JUGA:Akan Ada Flyover di Ciledug Cirebon Timur, Dibangun Oleh Pemprov Jabar dan Kementerian PUPR
BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon, Liga Akbar Jadi Pintu Masuk Timsus Polri
Sekarang, kata dia, tersisa 15 wasit, termasuk dirinya, yang akan memimpin pertandingan semifinal dan final di Olimpiade Paris 2024.
Sisanya dipulangkan karena mendapatkan penilaian di bawah standar kepemimpinan wasit.
Boy Pohan mengatakan, dalam memimpin pertandingan Olimpiade, wasit tidak boleh salah memberikan nilai.
Wasit akan mendapat poin jika keputusannya benar, serta pengurangan poin jika kurang tepat dalam pengambil keputusan.
BACA JUGA:Update Kasus Vina Cirebon, Jawaban Keukeuh 4 Terpidana saat Ditanya Bareskrim Polri
BACA JUGA:Sambut HUT RI Ke-79, PLN Rampungkan GIS 150 kV Dayeuhkolot
"Dalam tiga penugasan setiap hari itu berupa kali menjadi wasit dan sekali menjadi hakim. Itu semua mendapat penilaian, jika tidak bagus makan kita akan dipulangkan," ujarnya.
Peran Boy Pohan ini mempertegas peran besar Indonesia pada cabor tinju Olimpiade Paris 2024. Ia berharap, pada Olimpiade selanjutnya di Los Angeles, Amerika Serikat, Indonesia bisa meloloskan atlet tinju untuk ikut berlaga.
"Kalau wasit juri Insya Allah saya masih bisa berjuang lagi, tapi beda kalau juga ada atlet kita yang tampil," pungkasnya. (*)