CIREBON, RADARCIREBON.COM – Ribuan personel gabungan berhasil menangani kerusuhan massa yang terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon.
Ini terjadi saat simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) yang digelar di Kabupaten Cirebon, Rabu 7 Agustus 2024.
Sebanyak 1.300 orang personel gabungan di Kabupaten Cirebon siap mengamankan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Cirebon.
Guna mengantisipasi gangguan Kamtibmas selama pelaksanaan Pilkada 2024 di Kabupaten Cirebon tersebut, ribuan petugas gabungan mengikuti simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota).
BACA JUGA:5 Hotel di Cirebon yang Menyediakan Promo Agustusan
BACA JUGA:Tawuran Pelajar di Babakan Sudah Mirip Gladiator, Duel 3 Lawan 3
Petugas gabungan itu terdiri dari jajaran Polresta Cirebon, Satpol PP, Damkar, Satbrimobda Jabar, Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Dishub dan sejumlah instansi terkait Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Simulasi Sispamkota memperagakan penanganan kerusuhan massa saat Pilkada.
Digelar di lapangan parkir Stadion Watubelah Jalan Fatahillah, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (7/8/2024).
Berdasarkan skenario, simulasi, diperagakan kerusuhan diawali dari ketidakpuasan massa usai penghitungan suara Pemilu di TPS. Massa kemudian melakukan aksi unjukrasa.
BACA JUGA:Terdengar Ledakan, Rumah 3 Lantai Ambruk di Margahayu Nyaris Rata dengan Tanah
BACA JUGA:Siswa SD Indramayu Meninggal di Sekolah, Begini Perkembangan Kasus Setelah Polisi Turun Tangan
Aksi unjukrasa yang disusupi provokator itu akhir terjadi kerusuhan dan anarkis. Massa terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian di depan KPU.
Untuk membubarkan massa, polisi menyemprotkan air dari mobil watercannon.
Bahkan, pasukan dari Brimob yang terjunkan ke lokasi kerusuhan terpaksa mengeluarkan gas air mata dan tembakan menggunakan peluru karet untuk membubarkan massa yang anarkis.